Beri Sanksi, Singapura Blokir Bank hingga Batasi Ekspor dari Rusia
Singapura jadi negara ASEAN pertama yang beri sanksi Rusia.
Jakarta, FORTUNE - Singapura akan memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia menyusul operasi militer negara yang dilakukan ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, mengatakan sanksi itu berhubungan dengan layanan perbankan dan sektor keuangan. "Singapura bersama dengan banyak negara lain yang berpikiran sama bertindak tegas untuk menjatuhkan sanksi dan pembatasan yang sesuai terhadap Rusia," kata Balakrishnan seperti dikutip dari Reuters, Senin (28/2).
Singapura adalah negara ASEAN pertama yang memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Singapura akan memblokir bank-bank tertentu dan transaksi keuangan yang terhubung dengan Rusia. Singapura juga berencana melakukan pembatasan ekspor, terutama untuk barang-barang atau komoditas yang dapat digunakan sebagai senjata.
Singapura memandang invasi Rusia ke Ukraina telah melanggar norma-norma internasional. Pemerintah Singapura akan mengumumkan langkah-langkah selanjutnya yang saat ini sedang dikaji.
Sejumlah negara telah lebih dulu beri sanksi ke Rusia
Sejumlah negara sebelumnya telah menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Diawali Amerika Serikat pada Kamis penjatuhan sanksi ini kemudian diikuti oleh negara-negara Barat dan sejumlah negara di Asia-Pasifik.
Para pemimpin Uni Eropa bersepakat menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, seperti membekukan aset dan menghentikan akses bank-bank ke pasar keuangan Eropa.
"Presiden Putin bertanggung jawab telah membawa perang kembali ke Eropa," kata Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Kanada pun mengambil langkah serupa. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengumumkan putaran pertama sanksi ekonomi terhadap Rusia. Kanada akan menghapus Rusia dari jaringan pembayaran internasional dunia atau SWIFT.
Trudeau mengatakan pemerintahnya juga akan melarang warga Kanada melakukan semua transaksi keuangan di wilayah Luhansk dan Donetsk. Kanada bahkan akan melarang warga Kanada terlibat dalam pembelian surat utang negara Rusia.
Jepang larang orang Rusia masuk
Di Asia, Jepang telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Sanksi itu mencakup larangan penerbitan obligasi Rusia di Jepang dan pembekuan aset milik beberapa pihak. Di sisi lain, Jepang membatasi perjalanan orang-orang Rusia ke Negeri Matahari Terbit.
Selain itu, sanksi yang dijatuhkan berupa pemblokiran perbankan besar asal Rusia dari jaringan keuangan SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication). Hal ini dilakukan guna menyulitkan pemberi pinjaman dan perusahaan asal Rusia untuk menerima pembiayaan.
Dengan ini, Jepang sebagai sekutu Amerika Serikat telah bergabung dengan negara-negara Barat dalam upaya membatasi kemampuan bank sentral Rusia.
Korea Selatan dorong resolusi damai
Menyusul Jepang, Korea Selatan menegaskan bakal bergabung dalam pemberian sanksi ekonomi multilateral terhadap Rusia.
Presiden Moon Jae-in mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional bahwa kedaulatan, wilayah, dan kemerdekaan Ukraina harus dihormati.
Korea Selatan akan mendukung upaya internasional untuk menahan agresi bersenjata dan mencari resolusi damai.
Seorang pejabat kementerian luar negeri, seperti dikutip Reuters, menyatakan sanksi ini mengacu pada kontrol ekspor.
"Tentu saja beberapa negara sedang mempertimbangkan sanksi sepihak termasuk langkah-langkah keuangan, tetapi kami tidak mempertimbangkan itu,” kata pejabat tersebut lebih jauh soal sanksi ekonomi ke Rusia.