NEWS

Didominasi Sepeda Motor, Angka Kecelakaan Angkutan Darat Mencemaskan

Porsi kecelakaan sepeda motor capai 73 persen.

Didominasi Sepeda Motor, Angka Kecelakaan Angkutan Darat MencemaskanKecelakaan truk bernopol B 9010 NEN pengangkut buah yang menabrak mobil pribadi. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/aww)
by
23 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya mengurangi angka kecelakaan transportasi jalan di Indonesia. Namun, kenyataannya jumlah kecelakaan, khususnya sektor transportasi darat, pada 2021 masih naik.

Pada “2021 terdapat 103.645 kecelakaan dan 25 ribu fatalitas. Artinya dalam satu tahun terjadi kenaikan 3.000 kecelakaan dan 2.000 fatalitas (dibandingkan 2020),” kata Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Danto Ristiawan, saat  Sidang Para Pakar Keselamatan Transportasi Jalan yang ditayangkan secara virtual, Rabu (23/3).

Jika melihat penggolongan kecelakaan berdasarkan jenis kendaraan, kata Danto, pengemudi sepeda motor mengalami yang terbanyak dengan persentase 73 persen. Peringkat kedua, ada angkutan barang mencapai 12 persen yang melibatkan 21.463 kendaraan.

“Pengangkutan barang masih via darat 90 persen. Ini menyebabkan tingginya angka kecelakan, kemacetan ODOL, kerusakan infrastruktur, dan polusi udara,” ujarnya.

Keselamatan di jalan jadi isu besar

Danto merasa kondisi tersebut menjadi keprihatinan banyak orang. Ia menyatakan keselamatan transportasi jalan merupakan isu besar dan tujuan utama dalam bertransportasi. 

“Keselamatan transportasi jalan harus mendapat prioritas tinggi dalam tata kelola transportasi kita,” ujar Danto.

Jika peningkatan kasus kecelakaan jalan berlanjut, akibatnya sangat panjang dan menyedihkan. Dia berharap, kolaborasi yang baik bisa membuat masyarakat khususnya pengguna transportasi jalan dapat memperoleh perlindungan dan keselamatan lebih baik.

Untuk itu, Danto memastikan Kemenhub terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait seperti pengamat transportasi, kepolisian hingga Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk duduk bersama mencari solusi mengatasi kecelakaan di jalan.

“Semua stakeholders harus bahu-membahu mengurangi angka kecelakaan dan fatalitas ini,” kata Danto.

Sebab kecelakaan transportasi darat

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi tak menampik kenaikan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan angkutan umum, baik angkutan barang maupun angkutan penumpang. Dia pun coba memaparkan beberapa penyebabnya.

"Terjadinya kecelakaan lalu lintas tentunya tidak terlepas dari kondisi iklim dan cuaca ekstrem saat ini. Serta beberapa faktor yang mempengaruhi keselamatan di jalan raya. Meliputi budaya lalu lintas, kompetensi dari pengemudi, pemahaman regulasi, serta kondisi di sarana dan prasarana transportasi darat," ujarnya pada kesempatan sama.

Menurut dia, keselamatan lalu lintas merupakan faktor penting yang harus dikedepankan. Sehingga setiap pengguna jalan dapat terhindar dari risiko saat lalu lalang di jalan raya.

"Pentingnya keselamatan transportasi perlu diimbangi dengan keterlibatan dan partisipasi aktif dari pihak-pihak terkait, baik pengguna jasa maupun pemilik dan operator, serta pemerintah sebagai pengatur sistem transportasi," katanya.

Related Topics