NEWS

Luhut: Percepat Transisi Bahan Bakar Fosil Menuju Energi Bersih

Anggota G20 punya peran mendorong pemanfaatan energi bersih.

Luhut: Percepat Transisi Bahan Bakar Fosil Menuju Energi BersihMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat peresmian PLTS Atap Pabrik Danone-AQUA Mambal, Bali, Rabu (31/8). (Dok. Kemenko Marves)

by Eko Wahyudi

01 September 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan salah satu isu prioritas pada Presidensi KTT G20 Indonesia adalah mendorong pencapaian karbon netral, serta memaksimalkan penggunaan energi terbarukan untuk mengatasi perubahan iklim.

Transisi menuju energi yang lebih hijau dan berkelanjutan menjadi isu penting jika berkaca pada fakta bahwa negara-negara anggota G20 menyumbang sekitar 75 persen dari permintaan energi global.

"Maka negara-negara G20 memegang tanggung jawab besar dan peran strategis dalam mendorong pemanfaatan energi bersih," kata Luhut dalam keterangannya, Kamis (1/9).

Dia menyampaikan isu prioritas ini bertopang pada hasil COP-26 Glasgow, yaitu komitmen global untuk menjaga kenaikan suhu global tidak lebih 1,5 derajat Celsius. Guna mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan aksi perubahan iklim yang ambisius. Salah satunya, upaya transisi energi untuk mencapai target Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat.

"Pemerintah terus melakukan percepatan untuk mengembangkan transisi dari bahan bakar fosil menuju penggunaan energi bersih. Telah disusun strategi dan peta jalan energi transisi tersebut yang cukup ambisius yang tentunya tidak bisa dikerjakan sendiri oleh pemerintah," ujarnya.

AQUA bangun PLTS di Bali

Menko Luhut mengapresiasi langkah para pelaku industri yang mulai bertransisi menggunakan energi terbarukan pada operasional pabriknya, seperti Danone-AQUA. Hal ini menunjukkan komitmen dari perusahaan untuk berinovasi dalam upaya menjalankan roda bisnis berkelanjutan.

Saat ini, PLTS di pabrik Aqua di Mambal adalah PLTS Atap terbesar yang diinisiasi oleh industri di Bali. Kapasitasnya 704 kWp dan dapat mengurangi emisi hingga 882 ton setara karbondioksida per tahun.

“Salah satunya lewat inisiatif pengelolaan kemasan plastik melalui pendekatan ekonomi sirkular dengan mendorong lebih banyak penggunaan material plastik daur ulang, serta mendukung pengelolaan sampah plastik yang lebih terpadu seperti yang dilakukan di TPST Samtaku Jimbaran, Kabupaten Badung," ujarnya.

Ke depan, kata Luhut, inisiatif seperti ini perlu ditingkatkan sebagai bagian dari implementasi Extended Producer Responsibility (EPR) yang harus dijalankan para produsen seperti halnya Danone-AQUA.

Mendorong pemanfaatan ekonomi sirkular

Ilustrasi daur ulang. Shutterstock/Ground Picture