NEWS

Mendag Cari Cara Tingkatkan Harga Ayam yang Anjlok

Peternak ayam berkeluh kesah kepada Mendag soal harga ayam.

Mendag Cari Cara Tingkatkan Harga Ayam yang AnjlokPedagang daging ayam melayani pembeli di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Selasa (7/6). (ANTARAFOTO/Asep Fathulrahman)
by
02 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bertemu peternak ayam untuk membahas upaya peningkatan harga ayam di kandang.

Para peternak ayam tersebut berasal dari Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar); Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan); serta perwakilan peternak dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan wilayah sentra lainnya untuk membahas upaya peningkatan harga ayam di kandang.

“Gejolak harga tersebut disinyalir terjadi akibat kendala distribusi yang kurang merata serta kondisi supply-demand, yaitu produksi lebih besar dibandingkan permintaan,” kata Zulkifli lewat keterangannya, Jumat (2/9).

Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum Gopan, Herry Dermawan, dan Ketua Umum Pinsar Indonesia, Singgih Januratmoko.

Zulkifli menjelaskan harga ayam hidup di tingkat peternak saat ini Rp14 ribu-Rp17 ribu per kilogram, atau jauh di bawah harga keekonomiannya yang berkisar Rp21 ribu-Rp23 ribu per kilogram. Sedangkan rata-rata harga nasional daging ayam ras di tingkat eceran berkisar Rp33 ribu-Rp36 ribu per kilogram.

Jeritan peternak kepada Mendag

Ilustrasi peternak unggas
ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

Menurut Zulkifli, dalam pertemuan tersebut para peternak menyampaikan gejolak harga yang terjadi saat ini dianggap belum pernah berpihak kepada peternak.

Ketika harga berada di atas harga acuan yang diatur dalam Permendag Nomor 07 Tahun 2020, peternak seringkali dimintai keterangan oleh Satgas Pangan Polri. Sedangkan ketika harga di bawah harga acuan, peternak merasa belum pernah diberikan bantuan yang konkret oleh pemerintah.

Selain itu, kata Zulkifli, harga acuan perlu disesuaikan karena sudah terjadi penyesuaian harga akibat kenaikan biaya logistik dan pakan.

“Kenaikan harga pakan dipengaruhi oleh kenaikan harga komponennya antara lain soy bean meal (SBM) atau bungkil kedelai hasil olahan sisa/ampas minyak kedelai yang berasal dari pasokan impor dan jagung. Harga SBM saat ini mulai menurun seiring penurunan harga gandum, namun masih cenderung tinggi,” ujarnya.

Akan bertemu dengan perusahaan besar

Menindaklanjuti hasil pertemuan, Zulkifli juga menyampaikan rencananya untuk bertemu dengan pemain besar seperti perusahaan-perusahaan terintegrasi guna membahas upaya peningkatan harga ayam di tingkat peternak.

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga tengah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memobilisasi daging ayam ras dari wilayah surplus (harga anjlok) ke wilayah defisit (harga tinggi) melalui subsidi angkut dan tol laut serta mendorong penerapan rantai pasok dingin.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, Bapanas kini memegang kewenangan terkait distribusi dan stabilisasi pangan harga pokok.

Per 30 Agustus 2022 harga nasional daging ayam ras di tingkat eceran mencapai Rp35 ribu per kilogram, turun 0,28 persen dibandingkan minggu lalu (Rp35,1 ribu per kilogram), dan turun 2,78 persen dibandingkan bulan lalu (Rp36 ribu per kilogram).

Sedangkan harga ayam ras di tingkat peternak Rp18.670 per kilogram, turun 10,3 persen dibandingkan minggu lalu (Rp20.820 per kilogram), dan turun 8,8 persen dibandingkan bulan lalu (Rp20.480 per kilogram).

Related Topics