NEWS

Pemerintah Intervensi Gejolak Harga Minyak Goreng dari Hulu

Mendag tinjau harga minyak goreng ke Pasar Kramat jati.

Pemerintah Intervensi Gejolak Harga Minyak Goreng dari HuluMenteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan) berbincang dengan pedagang saat meninjau harga minyak goreng di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
by
03 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perdagangan tengah berupaya mengendalikan gejolak harga minyak goreng dari hulunya. Caranya adalah melalui pemberlakuan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).

“Karena kita mengintervensi di hulunya. Kalau dia (pengusaha) tak penuhi ini, mesti diantisipasi untuk mendapatkan peluang tersebut (ekspor),” kata Lutfi kepada awak media, Kamis (3/2).

Dalam mekanisme DMO ini, para pengusaha minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) wajib mengalokasikan 20 persen produksinya dari total ekspor masing-masing. Untuk DPO, harganya Rp9.300 per kilogram untuk CPO dan Rp10.300 per kilogram untuk olein.

Jika para pengusaha mematuhi komitmennya, kata Lutfi, pemerintah bakal mengizinkan ekspor kembali menstabilkan harga dan menjaga stok minyak sawit domestik. “Ini sudah ditentukan ke dalam negeri sebesar 20 persen. Tidak ada larangan ekspor sama sekali jika mereka commit,” ujarnya.

Lutfi pun telah merilis Permendag nomor 6 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit. Dalam beleid tersebut dijelaskan bahwa harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng diatur dengan perincian untuk minyak goreng curah Rp11.500 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan kemasan premium Rp14.000 per liter. Kebijakan itu telah berlaku sejak 1 Februari 2022.

Lutfi pastikan harga minyak mengacu HET

Dalam kunjungannya ke Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, pagi tadi, Lutfi memastikan bahwa kebijakan HET mulai berjalan. Namun penerapannya belum bisa dilaksanakan secara serentak, karena para pedagang di pasar masih melakukan penyesuaian stok minyak goreng yang belum sempat terjual.

Dia memastikan dalam 2-3 hari ke depan harga minyak goreng dapat mengacu beleid tersebut. “Sekarang proses memblending dari harga mahal selama ini dan mencampur dengan harga yang murah. Sama yang saya bilang kemarin bahwa berat sama dipukul ringan sama dijinjing, dari pemilik CPO sampai pemilik pabrik minyak goreng, dan distribusinya,” ujarnya.

Pastikan minyak goreng di hulunya

Selepas dari Pasar Kramat Jati, Lutfi mengungkapkan akan langsung mengunjungi pabrik minyak goreng. Hal ini untuk memastikan pasokan CPO dapat berjalan dengan lancar, sehingga distribusi ke pasar tradisional maupun ritel modern akan semakin baik.

"Nanti, suplainya akan mormal, di mana semuanya akan mengacu pada HET. Karena yang kita intervensi itu harga CPO di ujungnya," ujarnya.

Related Topics