NEWS

Mendekati Panen Raya, Mendag Ingatkan Impor Beras Sampai Februari

Realisasi impor beras hingga kini baru 70 ribu ton.

Mendekati Panen Raya, Mendag Ingatkan Impor Beras Sampai FebruariPekerja mengangkut beras di gudang Bulog Divre Banten, di Serang, Jumat (22/7). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
by
13 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Tangerang, FORTUNE – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mewanti-wanti agar beras impor tidak masuk ke Indonesia pada saat panen raya. Ia menegaskan semua beras impor sudah harus masuk ke dalam negeri mendekati Februari.

“Januari terakhir. Maret kan sudah panen raya,” katanya saat berada di PT Long Teng Iron and Steel Product, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (12/1).

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah memberi izin impor beras 500.000 ton kepada Bulog, yang harus memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 1,2 juta ton.

Dalam realisasinya, impor beras yang masuk ke Indonesia baru 70.000 ton. Namun, pemerintah telah memberikan waktu kepada Bulog untuk mencari stok di luar negeri. Karena tidak kunjung mendapatkan, realisasi impor pun belum dapat terpenuhi.

“Kita sudah kasih waktu ke Bulog, mencari kemana-mana enggak ada. Sudah kasih seminggu enggak ada. Terus dikasih seminggu lagi, kasih seminggu lagi, itu enggak ada juga. Mau bagaimana, dong?” ungkapnya.

Bulog beli gabah harga pasar

Untuk menjaga stabilitas harga dan nasib petani, Zulkifli mengatakan Bulog harus membeli gabah petani paling murah Rp4.450 per kilogram. Jadi, perum tersebut akan mengikuti harga keekonomian saat membelinya.

Dalam aturan sebelumnya, yakni Permendag Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau Beras, harga maksimal Bulog serap gabah petani adalah Rp4.450 per kilogram.

Perubahan aturan ini telah diputuskan pada rapat koordinasi terbatas, dan ditujukan untuk menjaga kesejahteraan petani. “Sekarang harganya sudah diubah usulan Kemendag, dan Presiden Jokowi perintahkan langsung Bulog. jadi nanti bisa beli Rp5000 atau Rp6000,” ujarnya.

Harga beras masih tinggi

Minimnya realisasi impor menyebabkan harga beras masih cenderung tinggi sehingga stok beras di pasar juga masih terbatas.

“Makanya jangan diprotes terus impor itu karena dasarnya barangnya kurang,” katanya.

Menurut Zulkifli, saat ini harga beras yang naik adalah jenis medium, sedangkan jenis premium harganya tetap stabil.

“Tapi ibu-ibu yang mau beras medium, harganya Rp9.450 per kilogram itu di mana pun ada. Tapi yang premium tidak naik, juga tidak turun. Nanti Maret panen. Insya Allah turun,” ujarnya.

Meski membeli dengan harga pasar, Bulog tetap akan menjual dengan harga paling tinggi Rp8.200, sedangkan pedagang atau pengecer menjual dengan harga Rp9.450 per kilogram, kata Zulkifli.

Dilansir dari Panel Harga Badan Pangan Nasional, Kamis (12/1), harga beras dalam sepekan terakhir masih mengalami kenaikan. Misalnya, beras premium naik 0,30 persen jadi Rp13.170 per kilogram dan medium naik 0,26 persen menjadi Rp11.580 per kilogram.

 

Related Topics