NEWS

Mengenal Ring of Fire Lokasi Bertemunya Lempeng Penyebab Gempa Bumi

Ring of Fire adalah sebutan dari Cincin Api Pasifik.

Mengenal Ring of Fire Lokasi Bertemunya Lempeng Penyebab Gempa BumiIlustrasi: Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik yang melingkari Indonesia. (Sumber: wikimedia)
by
06 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ring of Fire adalah sebutan dari Cincin Api Pasifik. Keberadaan ring of fire di sekitar wilayahnya ini menjadi alasan Indonesia kerap dilanda letusan gunung berapi dan gempa bumi.

Aktivitas erupsi belum lama ini terjadi di Gunung Semeru, yang menjadikannya satu-satunya gunung berapi berstatus Awas di Indonesia. Akibat erupsi, ribuan warga sekitar lokasi mengungsi ke tempat aman. 

Dalam satu dekade terakhir, terjadi beberapa kali letusan gunung api yang cukup besar di sejumlah wilayah. Misalnya, Gunung Merapi (2010), beberapa kali memuntahkan semburan lava dan abu vulkanik Gunung Sinabung, yang disusul oleh aktivitas Gunung Kelud, gunung Sangeang Api, Gunung Slamet, Gunung Lokon, hingga Gunung Gamalama.

Letak geografis Indonesia berada di wilayah Ring of Fire yakni pertemuan tiga lempeng tektonik dunia seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat. Oleh sebab itu, Indonesia termasuk negara yang rawan dilanda bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi hingga tsunami.

Apa itu Ring of Fire?

Melansir Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), sebagian besar gempa bumi dan letusan gunung berapi tidak terjadi secara acak. Peristiwa itu terjadi di wilayah tertentu, seperti di sepanjang batas lempeng tektonik.

Salah satu area tersebut adalah Ring of Fire atau Cincin Api sirkum-Pasifik, tempat Lempeng Pasifik bertemu dengan banyak lempeng tektonik di sekitarnya. Hal ini menjadikan Ring of Fire sebagai tempat dengan aktivitas kegempaan dan vulkanik yang tinggi.

Ring of Fire terdiri dari lebih 450 gunung berapi dan membentang hampir 40.250 kilometer dalam bentuk tapal kuda. Cincin ini membentang dari ujung selatan Amerika Selatan, di sepanjang pantai barat Amerika Utara, melintasi Selat Bering, turun melalui Jepang, dan masuk ke Selandia Baru.

Lokasi bertemunya banyak lempeng tektonik

Melansir dari Badan Oseanik dan Atmosfir Nasional AS (NOAA), Ring of Fire adalah hasil dari lempeng tektonik. Sebagian besar aktivitas vulkanik terjadi di sepanjang zona subduksi, yang merupakan batas lempeng konvergen tempat dua lempeng tektonik bertemu.

Pelat yang lebih berat didorong (atau ditundukkan) di bawah pelat lainnya. Saat ini terjadi, pencairan lempeng menghasilkan magma yang naik melalui lempeng di atasnya, meletus ke permukaan sebagai gunung berapi.

Zona subduksi juga merupakan tempat palung laut terdalam bumi berada dan tempat terjadinya gempa bumi yang dalam. Palung terbentuk karena saat satu lempeng menunjam di bawah yang lain, kemudian membengkok ke bawah. Gempa bumi terjadi saat dua lempeng bergesekan satu sama lain dan saat lempeng subduksi membengkok.

Ring of Fire merupakan titik pertemuan banyak lempeng tektonik, termasuk Eurasia, Amerika Utara, Juan de Fuca, Cocos, Karibia, Nazca, Antartika, India, Australia, Filipina, dan lempeng lain yang lebih kecil. Semua lempeng ini mengelilingi Lempeng Pasifik yang lebih besar. Lempeng-lempeng tersebut terus meluncur, bertabrakan, atau bergerak di atas atau di bawah satu sama lain.  

Peristiwa vulkanik besar yang pernah terjadi pada zona Ring of Fire, diantaranya letusan Gunung Tambora pada 1815, letusan Gunung Krakatau pada 1883, letusan Gunung Novarupta pada 1912, letusan Gunung Saint Helens pada 1980, letusan Gunung Ruiz pada 1985, dan letusan Gunung Pinatubo pada 1991.

Ring of Fire juga menjadi tempat terjadinya beberapa gempa bumi terbesar dalam sejarah yang tercatat, seperti gempa Chili pada 1960, gempa Alaska pada 1964, gempa Chili pada 2010, gempa Jepang pada 2011, serta gempa yang memicu tsunami Samudera Hindia pada 2004. 




 

Related Topics