Sandiaga Ajak Bahlil Perkuat Investasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Investasi diperlukan demi pemulihan akibat dampak pandemi.
23 August 2021
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalin kerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM terkait di bidang penanaman modal pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kerja sama dijalin agar pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) bisa keluar dari tekanan pandemi Covid-19.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kerja sama kali ini membuka kesempatan bagi para pelaku industri dan investor untuk mengambil peluang dalam momentum kebangkitan ekonomi.
"Ini adalah bagian dari proses investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dan tentunya dalam keadaan seperti sekarang kita melihat kondisi sektor kita tertekan. Tapi ada peluang jika kita bisa memanfaatkan peluang tersebut," kata Sandiaga, dalam acara tersebut, Senin (23/8).
Dalam kesempatan sama, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil berpesan kepada para pelaku usaha agar tidak pesimistis dan tidak percaya diri dengan kondisi saat ini. Sebagai pengusaha yang meniti karir dari bawah, Bahlil merasakan betul kondisi dialami pelaku usaha. Namun, dirinya meminta agar semua pelaku ekonomi kreatif dapat bangkit dan tumbuh kembali seperti sebelum adanya Covid-19.
" Kalau kita jadi pengusaha di titik terendah di bawah, jangan kita pesimis dan tidak percaya diri. Karena pengusaha hebat pengusaha dari bawah naik ke atas kemudian jatuh lagi dan bangkit lagi," tuturnya.
Beberapa destinasi jadi prioritas untuk tarik investasi
Pemerintah sedang berupaya menarik para investor untuk menanamkan modal di sektor pariwisata Tanah Air. Sektor pariwisata yang menjadi skala prioritas pun akan ditentukan oleh pemerintah dalam beberapa waktu ke depan.
Pada 2020, kata Bahlil, investasi di sektor pariwisata masuk ke destinasi yang digodok pemerintah seperti Danau Toba, Sumatera Utara; Tanjung Lesung, Banten, Nusa Tenggara Barat (NTB); Borobudur, Jawa Tengah; dan Raja Ampat, Papua.
Uni Emirat Arab tertarik kembangkan wisata di Aceh
Selain itu, Bahlil menyebut salah satu negara yang tertarik adalah Emirat Arab (UEA). Pada November nanti, dirinya dan Sandiaga akan segera terbang ke negeri Timur Tengah tersebut menindaklanjutinya. “i rencana dengan rombongan, mungkin Pak Sandi juga akan ikut untuk membahas salah satu diantaranya agenda persoalan wisata halal," kata dia.
Bahlil menuturkan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan langkah-langkah terkait permintaan Uni Emirat Arab untuk berinvestasi di Indonesia. "Menyangkut wisata halal memang betul ada rencana investasi dari Uni Emirat Arab yang membangun kawasan wisata halal di Aceh. Sekarang kita lagi susun langkah-langkah detailnya untuk beberapa insentif dan izin yang mereka minta," tuturnya.
3. Potensi Investasi mencapai USD 750 juta
Sandiaga menyebut, indikasi investasi yang didatangkan ke Aceh mencapai USD 750 juta atau Rp 10,8 triliun (kurs Rp14.453). Namun, dia tidak menjelaskan secara detail terkait penggunaan dana itu nantinya. "Pulau Banyak di Aceh US$750 juta yang sudah diindikasikan akan diinvestasikan," kata dia.
Setelah penandatanganan nota kesepahaman ini, Kementerian Investasi/BKPM dan Kemenparekraf akan menindaklanjutinya dengan membuat skala prioritas. Sehingga upaya membangkitkan pariwisata khususnya penanaman modal di sektor pariwisata bisa terukur.