NEWS

Tampik Minyak Goreng Langka, Kemendag: Harga Tinggi Banyak

Banyak minyak goreng yang dijual di pasar tidak sesuai HET.

Tampik Minyak Goreng Langka, Kemendag: Harga Tinggi BanyakANTARA FOTO/Reno Esnir/nym.
by
08 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, menampik kabar mengenai kelangkaan minyak goreng di pasar. Menurutnya, minyak goreng masih tersedia, tapi yang banyak dicari masyarakat adalah minyak goreng dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Kalau harga tinggi banyak. Itu di mana-mana. Datang ke pasar mana pun harga tinggi pasti ada. Kalau malas ke luar rumah, cek di online harga tinggi juga ada,” kata Oke saat diskusi secara virtual, Selasa (8/3).

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022, harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sawit ditetapkan Rp11.500 per liter untuk minyak goreng curah, Rp13.500 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium.

Oke mengatakan masih banyak minyak goreng dijual tanpa mengikuti HET, dan pihaknya hingga kini terus berusaha menertibkan. Salah satu upayanya, menegur marketplace untuk menurunkan toko-toko yang menjual minyak goreng di atas ketentuan HET. Ada 10 ribu lebih iklan minyak goreng yang berhasil diturunkan.

“Saya enggak tau mereka dapat dari mana. Itu kita tegurin untuk take down (toko-toko)—dari mulai Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee—yang (menjual) di atas harga eceran tertinggi,” ujarnya.

Masalah minyak goreng

Masalah lain yang membuat akses minyak goreng murah terganggu, kata Oke, adalah distribusi. Ia menyebut, masih banyak pihak yang berusaha ambil keuntungan, dan coba mempermainkan harga di tengah keterbatasan.

Sebab, per 14 Februari 2022, pemerintah telah memerintahkan para produsen minyak goreng untuk meningkatkan kapasitas produksinya demi menjamin ketersediaan di 34 provinsi. Dia pun mengungkapkan lembaganya hingga hari ini telah menggelontorkan 370 juta liter minyak goreng. “Ada yang berusaha coba ganjal-ganjal pakai batu, ada juga yang coba buka kerannya enggak sesuai. Itu kita beresin,” ujarnya.

Dengan terus digelontorkannya minyak goreng murah, Oke menyebut, harga rerata nasional menunjukan perbaikan. Sebab, saat pertama terjadi kenaikan, harga minyak goreng nasional bertengger pada Rp18 ribu per liter. Namun, saat ini telah terjadi perbaikan dengan berangsur menuju Rp15 ribu per liter.

Minyak goreng saat Ramadan

Oke pun menegaskan, minyak goreng tidak langka. Melainkan, masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses minyak goreng dengan harga terjangkau.

Menjelang Ramadan dan Lebaran, dia menjamin, masyarakat akan semakin mudah mendapatkan minyak goreng sesuai HET. “Ketersediaan stoknya itu diatur di 628 ribu ton. Itu artinya ada kurang lebih 1,5 bulan. Itu pasti aman,” ujarnya.

Related Topics