NEWS

Alasan Pemerintah dan Cina Beda Hitungan Biaya Bengkak Kereta Cepat

Proyek kereta cepat ditargetkan kelar pertengahan 2023.

Alasan Pemerintah dan Cina Beda Hitungan Biaya Bengkak Kereta CepatStaf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga ketika ditemui di Sarinah, Jakarta, Selasa (17/5). (Eko Wahyudi/Fortune Indonesia)
03 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mengalami pembengkakan biaya atau cost overrun. Namun hingga kini, masih terdapat perbedaan pendapat antara Indonesia dan Cina mengenai kalkulasinya.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan perbedaan tersebut disebabkan oleh cara yang berbeda dalam melakukan tinjauan, metode, dan asumsi. Contoh perbedaan hitungan antara Indonesia dan Cina adalah masalah harga lahan. 

Harga lahan di Cina cenderung dikendalikan dan menjadi dasar perhitungan oleh pihak Cina. Namun, situasi harga lahan di Indonesia berbeda dan sulit dikendalikan.

"Di Cina mana ada kenaikan tanah? Kalau sudah ditetapkan sekian, mau sampai berapa tahun pun proyeknya harga segitu. Kalau di Indonesia tiga bulan sudah berubah. Di Indonesia sejak kapan kita ngunci harga tanah, jadi merek berpikir harusnya pemerintah bisa mengunci harga tanah," ujarnya dalam bincang bersama media, Jumat (3/2).

Persoalan lain yang mempengaruhi cost overrun adalah frekuensi, termasuk pemindahan menara Base Transceiver Station (BTS) ke Telkomsel. Kompensasi yang harus diberikan kepada Telkomsel, kata dia, menyebabkan pembengkakan biaya proyek.

"Memang [BTS] milik negara, tapi kan sudah diserahkan pengelolaanya ke Telkomsel. Itu jadi sebuah kontrak bisnis. Ketika diambil kan rugi, karena dia harus alihkan. Biaya pengalihan dan sebagainya harus dikompensasi Telkomsel sendiri. Mau tak mau kan dia harus hitung kompensasinya. Telkomsel kan waktu ditanya harga, dia enggak hitung keuntungan, hanya kompensasi kerugiannya saja," katanya.

Sebagai informasi, menurut laporan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada September 2022, pembengkakan biaya proyek KCJB mencapai US$1,449 miliar. Nantinya, pembiayaan untuk cost overrun ini akan dibagi antara konsorsium Indonesia, konsorsium Cina, dan pinjaman dari China Development Bank (CDB).

Proyek jalan terus 

Meski demikian, Arya menegaskan Kementerian BUMN terus berupaya mempercepat penyelesaian proyek kereta cepat agar dapat beroperasi pada pertengahan tahun ini dan berjalan sesuai jadwal.

Meski nilai pembengkakan biaya atau cost overrun kereta cepat masih terus dinegosiasikan dengan pihak Cina, namun penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung tetap berjalan.

Arya berharap negosiasi di Cina pada pekan depan dapat menghasilkan kesepakatan.

"Pasti nanti ada kesepakatannya [nilai cost overun]. Enggak berpengaruh ke timeline, jadi udah komitmen dua-duanya di G20 Pak Jokowi dan Xi Jinping," ujarnya.

Related Topics