NEWS

BBM, Tarif Tol, Minyak Goreng Naik, Bagaimana Dampaknya ke Inflasi?

Harga tiga jenis BBM Pertamina naik mulai 12 Februari 2022.

BBM, Tarif Tol, Minyak Goreng Naik, Bagaimana Dampaknya ke Inflasi?ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
14 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pengguna kendaraan pribadi patut mengisi kocek lebih tebal mulai hari ini. Sebab, ongkos yang mesti dikeluarkan bakal lebih besar menyusul kenaikan harga beberapa produk bahan bakar minyak (BBM) dan rencana penyesuaian tarif di sejumlah ruas tol.

Sabtu (12/2) pekan lalu, PT Pertamina Patra Niaga telah menetapkan harga baru untuk tiga produk BBM non subsidi yakni Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. 

Pjs Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan ketiga jenis BBM itu dinaikkan untuk mengikuti perkembangan terkini industri minyak dan gas.  "Harga baru ketiga produk ini berlaku mulai tanggal 12 Februari 2022," ujarnya melalui keterangan, Sabtu (12/2).

Kini, produk Pertamax Turbo (RON 98) di wilayah DKI atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 5 persen dijual Rp13.500 per liter. Harga itu naik Rp1.500 dari sebelumnya Rp12.000 per liter.

Kemudian Pertamina Dex (CN 53) dilego seharga Rp13.200 per liter, naik Rp2.150 dari sebelumnya Rp11.050 per liter. Terakhir harga BBM Dexlite (CN 51) dijual Rp12.150 per liter atau naik Rp2.650 dari sebelumnya pada harga Rp9.500 per liter. 

Irto menjelaskan harga minyak mentah Indonesia atau ICP per Januari 2022 telah mencapai US$85 per barel atau naik sekitar 17 persen dari indeks bulan sebelumnya. Kenaikan signifikan inilah yang membuat Pertamina lantas mengambil sikap menyesuaikan harga BBM non subsidi tersebut. 

Tarif Tol Naik

Sehari sebelum Pertamina menaikkan harga tiga jenis BBM, PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam akun Twitter resminya @PTJASAMARGA mengumumkan bahwa tarif ruas jalan tol dalam kota akan segera dilakukan. Penyesuaian tarif akan menyasar ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit dan Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit. 

"Dalam Waktu Dekat Akan Diberlakukan Penyesuaian Tarif ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit dan Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit," tulis @JASAMARGA, Jumat (4/2).

Maklumat tersebut juga diafirmasi Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti melalui keterangan resmi kepada media.

Menurutnya, penyesuaian tarif ini didasari oleh Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 74/KPTS/M/2022. 

Selain itu, penyesuaian dilakukan sebagai wujud kepastian pengembalian investasi. Ini sesuai dengan rencana bisnis, serta untuk pemenuhan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sebagai suatu Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha, peningkatan pelayanan, hingga membangun iklim investasi jalan tol yang kondusif.

Meski begitu, kapan tepatnya waktu penyesuaian tarif tol dalam kota dapat diumumkan secara pasti. Terakhir kali, penyesuaian tarif Tol Dalam Kota diberlakukan pada 31 Januari 2020 atau dua tahun lalu.

Dampak ke inflasi

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan sumbangan harga energi terhadap inflasi bulan Februari diperkirakan mencapai 0,3-0,8 persen atau lebih tinggi dari Januari sebesar 0,06 persen. 

Meski demikian, kontribusi kenaikan harga tiga jenis BBM tersebut diperkirakan akan mini. "Masih dibawah 1 persen andilnya (terhadap inflasi) karena kenaikan harga BBM cenderung untuk golongan menengah atas," ujarnya kepada Fortune, Senin (14/1).

Meski demikian, jika kenaikan BBM jenis Pertamax dan Pertalite dilakukan, andil inflasi energi akan meloncat tinggi. "Perlu diantisipasi setelah naiknya bbm disusul oleh kenaikan komponen energi lain khususnya tarif listrik," jelas Bhima.

Belum lagi sebelumnya inflasi telah terkerek oleh kenaikan harga minyak sawit yang berdampak pada mahalnya harga minyak goreng di pasaran. Di DKI Jakarta, harga minyak goreng masih di kisaran Rp18.750 per kg sementara Gorontalo bertahan di Rp25.100, berdasarkan data pusat informasi harga pangan strategis (IHPS).

"Pangan masih jadi ancaman. Harga kedelai dalam satu bulan terakhir naik 16 persen di pasar internasional. Kemudian gandum naik 9 persen dan jagung 9,9 persen di periode yang sama.  CPO pun bertahan dalam posisi yang terus rally sementara efektivitas kebijakan pengendalian harga minyak goreng belum dirasakan di dalam negeri," tandasnya.

Related Topics