NEWS

BPS: Kunjungan Turis Asing Capai 212,3 Ribu pada Mei 2022

Kunjungan wisman Mei 2022 tertinggi sejak awal pandemi.

BPS: Kunjungan Turis Asing Capai 212,3 Ribu pada Mei 2022Wisatawan mancanegara tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin (7/3/2022). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
01 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Mei 2022 mencapai 212,3 ribu kunjungan. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak awal pandemi, yakni Maret 2020.

"Mudah-mudahan ke depan ini terus meningkat, karena seperti saya sering katakan pariwisata memberikan multiplier effect yang besar bagi perekonomian," ujar Margo dalam konferensi pers, Jumat (1/7).

Dia mengatakan dibandingkan Mei 2021 (year on year/yoy), kunjungan wisman pada Mei tahun ini naik 1.382,45 persen. Sementara, dibandingkan dengan bulan sebelumnya, kunjungan wisman pada Mei 2022 naik 91,19 persen.

Jumlah kunjungan wisman sepanjang Januari hingga Mei (year to date) mencapai 397,77 ribu, naik 616,40 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

"Kalau kita lihat berdasarkan pintu masuk terbesar itu berada di bandara Ngurah Rai Bali, di mana pada bulan Mei itu banyaknya kunjungan yang melalui pintu masuk Ngurah Rai kita sebanyak 115.553 kunjungan, kemudian melalui Soekarno Hatta itu 57.844 kunjungan, sedangkan Batam yaitu 16.741 kunjungan," jelasnya.

TPK hotel meningkat

Selain kunjungan wisman, BPS juga mencatat adanya peningkatan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia.

Margo menuturkan, TPK Mei 2022 mencapai 49,85 persen atau naik 17,88 poin dibandingkan periode sama pada 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK Mei 2022 juga mengalami peningkatan 15,62 poin. 

"Mudah dipahami kenaikan TPK ini karena di bulan Mei ada libur nasional, ada Lebaran, ada Waisak, kenaikan Isa, sehingga membuat mobilitas masyarakat tinggi dan juga berdampak pada TPK," kata Margo.

Selain banyaknya hari libur, faktor lain kenaikan TPK hotel berbintang menurut Margo adalah kebijakan pembebasan PCR bagi pelaku perjalanan.

"Ini menambah mobilitas penduduk, juga berpengaruh pada TPK. Dan kalau dilihat menurut provinsi, ini TPK yang alami kenaikan tertinggi itu ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana bulan Mei ini naiknya 40,03 poin kalau dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya.

Kenaikan TPK juga terjadi pada hotel klasifikasi nonbintang. TPK hotel nonbintang pada Mei mencapai 24,75 persen, naik 6,69 poin dibandingkan periode sama 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK hotel klasifikasi nonbintang Mei 2022 naik 7,35 poin.

"Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Mei 2022 tercatat sebesar 1,58 hari, turun 0,09 poin dibandingkan Mei 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, rata-rata lama menginap selama Mei 2022 juga turun sebesar 0,04 poin," kata Margo.

Related Topics