NEWS

Dirut PLN dan Satu Direksi Lainnya Positif Covid-19

PLN lakukan monitoring pasokan batu bara via online.

Dirut PLN dan Satu Direksi Lainnya Positif Covid-19Dok. Istimewa

by Hendra Friana

05 January 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo dan satu orang direksi lainnya dikonfirmasi positif Covid-19. Hal tersebut terungkap setelah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan sidak ke kantor pusat PLN.

Saat kunjungan, keduanya mendapati bahwa War Room (Pusat Pengelola Informasi dan Solusi/P2IS) PLN terlihat kosong dan sedang dilakukan sterilisasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Hal ini lantaran selama satu bulan terakhir, Dirut PLN beserta jajaran direksi dan manajemen hingga lebih dari 50 orang mengunakan ruangan tersebut untuk memantau ketersediaan pasokan batu bara. 

Meski demikian, Darmawan memastikan bahwa pemantauan pasokan batu bara PLN tetap berlangsung dan berpindah menggunakan sistem digital dan koordinasinya dilakukan melalui pertemuan online. 

"Sesuai protokol Covid-19, Direksi dan Manajemen PLN melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam, serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00 WIB," ungkap Darmawan dalam keterangan resminya, Rabu (5/1).

Terlebih, War Room energi primer sudah dirancang dapat melakukan monitoring realtime baik secara fisik maupun online dengan efektifitas yang sama.

"Sebagai bagian dari mitigasi, kami juga telah memiliki sistem monitoring digital yang canggih berupa Aplikasi Batu Bara Online sehingga monitoring pasokan batu bara bisa dilakukan secara fisik maupun online. Sesuai protokol Covid-19," katanya.

Jamin tak ada pemadaman

Darmawan juga memastikan tidak ada pemadaman listrik berkat adanya dukungan pemerintah untuk pengamanan pasokan batu bara. Hingga saat ini, pasokan batu bara untuk pembangkit PLN hingga telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. 

Volume pasokan ini akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi. "Berkat arahan Presiden yang sangat jelas dan tegas, yaitu mengutamakan kebutuhan domestik, krisis batu bara dan krisis LNG bisa diselesaikan," jelasnya.

Selain itu, pasokan batu bara yang tadinya tersendat sebelumnya kini juga berjalan lancar dan PLTU yang sebelumnya mengalami krisis batu bara, mulai bisa terselesaikan. "Beberapa pasokan LNG yang tadinya kosong, saat ini mulai terisi," terangnya.