NEWS

Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, ICP Februari Naik ke US$95,72 per Barel

Kenaikan ICP juga dipengaruhi menipisnya pasokan minyak.

Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, ICP Februari Naik ke US$95,72 per BarelShutterstock/Thaiview
02 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Invasi Rusia ke Ukraina memunculkan kekhawatiran terguncangnya pasokan energi dan mendorong harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Februari 2022. Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik menjadi US$95,72 per barel, atau lebih tinggi US$9,83 dari Januari 2022 yang sebesar US$85,89 per barel.

“Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Februari 2022 ditetapkan sebesar US$95,72 per barel,” demikian bunyi Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Februari 2022, yang ditetapkan tanggal 1 Maret 2022, dikutip Rabu (2/3).

Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia juga menunjukan pengaruh permintaan minyak dunia terhadap ICP di bulan ini. Pertama, berdasarkan laporan IEA (International Energy Agency) Februari 2022, terdapat peningkatan proyeksi pertumbuhan tahunan permintaan minyak dunia sebesar 3,2 juta barel per hari menjadi 100,6 juta barel per hari akibat pembatasan Covid-19 yang mereda di tahun ini.

Sementara itu, berdasarkan laporan OPEC Februari 2022, terdapat peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia pada 2022 sebesar 17 ribu barel per menjadi 100,8 juta barel per hari.

Selanjutnya terkait pasokan minyak, OPEC melaporkan bahwa terdapat revisi penurunan proyeksi suplai minyak negara-negara Non-OPEC sebesar 60 ribu barel per hari menjadi 66,61 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya.

Selain itu, berdasarkan Laporan IEA Februari 2022, terdapat peningkatan kembali selisih suplai OPEC+ hingga 900 ribu barel per hari  terhadap target yang dijanjikan pada Januari 2022. 

Juga, terdapat ancaman penutupan ekspor Libya dari Terminal Marsa el-Hariga (kapasitas ±200 ribu barel per hari) jika permintaan akan pembayaran dari pekerja minyak tidak dipenuhi, dan potensi penurunan ekspor akibat cuaca yang memburuk.

“Terdapat gangguan suplai di Amerika Serikat pada awal Februari 2022 akibat badai musim dingin,” demikian dikutip dari Exsum Tim Harga Minyak Mentah Indonesia.

Pasokan berkurang

Peningkatan harga juga dipengaruhi oleh stok minyak di mana berdasarkan Laporan IEA, preliminary data, terdapat penurunan pasokan industri negara-negara OECD pada di bulan lalu sebesar 13,5 juta barel dari 2,860 miliar barel di bulan Januari 2022.

Kemudian berdasarkan Laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration), terdapat penurunan stok Amerika Serikat pada akhir Februari 2022 dibandingkan akhir bulan sebelumnya. Stok gasoline turun 3,5 juta barel menjadi 246,5 juta barel dan stok distillate turun 3,0 juta barel menjadi 119,7 juta barel.

Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh peningkatan estimasi troughput 35 kilang gabungan di Cina yang terdiri dari kilang Sinopec, CNOOC, Petrochina dan Sinochem Corp, pada bulan Februari 2022 sebesar 3,2 persen dibandingkan bulan lalu menjadi 7,2 juta barel per hari.

“Jepang kembali melanjutkan pemberian subsidi gasoline sebesar 5 yen per liter kepada distributor minyak. Pemberian subsidi telah dilaksanakan sejak 27 Januari 2022 melalui evaluasi penetapan yang dilakukan setiap minggu sebagai upaya Pemerintah untuk menjaga harga retail gasoline yang tinggi di negara tersebut,” sebagaimana dikutip dari Exsum tersebut.

Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Februari 2022 dibandingkan bulan Januari 2022 sebagai berikut

  1. Dated Brent naik sebesar US$10,97 per barel dari US$87,22 per barel menjadi US$98,19 per barel.
  2. WTI (Nymex) naik sebesar US$8,65 per barel dari US$82,98 per barel menjadi US$91,63 per barel.
  3. Brent (ICE) naik sebesar US$8,53 per barel dari US$85,57 per barel menjadi US$94,10 per barel.
  4. Basket OPEC naik sebesar US$8,83 per barel dari US$85,13 per barel menjadi US$93,96 per barel. (TW)

Related Topics