NEWS

Kemenhub Akan Kembangkan KRL di Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan

Pangsa pengguna kereta api masih rendah.

Kemenhub Akan Kembangkan KRL di Bandung, Surabaya, Semarang, dan MedanIlustrasi KAJJ. (PT KAI)
21 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta FORTUNE - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan bakal melanjutkan pengembangan jaringan dan layanan kereta api antarkota dan perkotaan di sejumlah wilayah.

Direktorat Prasarana Perkeretaapian DJKA, Harno Trimadi, mengatakan empat kota yang jadi prioritas pengembangan adalah Surabaya, Semarang, Bandung dan Medan. 

"Kalau hari ini kita baru menikmati kereta api perkotaan di Jakarta dan Jabodetabek. Kita akan lanjutkan setelah Solo-Jogja, Surabaya pada fase berikutnya. Setelah Surabaya kita akan kembangkan Semarang, Bandung, Medan dan beberapa kota lain," ujarnya dalam webinar bertajuk Sustainable Smart Railway, Kamis (21/9)

Harno menuturkan, langkah tersebut menjadi bagian dari upaya meningkatkan jumlah pengguna layanan kereta api sebagai transportasi umum massal. "Share kita (kereta api) di angkutan penumpang targetnya ada sekitar lima persen, tapi kita baru 7 persen," tuturnya.

Selain pengembangan layanan kereta api antara kota dan perkotaan, pemerintah juga bakal mengembangkan jaringan dan layanan kereta api menuju simpul transportasi, dan wilayah pertambangan dan sumber daya alam.

Sama seperti angkutan penumpang, pangsa pengguna kereta api untuk angkutan barang juga masih lebih kecil dibandingkan mofa trasnportasi lainnya. "Untuk angkut barang share kita 11 persen kita baru bisa 2 persen," terangnya.

Konektivitas

Beriringan dengan rencana tersebut, pemerintah juga akan mengembangkan jaringan dan layanan kereta cepat dan melakukan interkoneksi intra moda dan antarmoda. Ia menyebut pengembangan konektivitas di Stasiun Manggarai, misalnya, ketika kereta commuter line (KRL) bisa tersambung dengan kereta Bandara.

Ke depannya, konektivitas intramoda tersebut akan dilanjutkan dengan menghubungkan KRL dengan kereta LRT dan MRT. "Jadi keretanya kita koneksikan dari yang konvensional dengan yang baru. Misalnya di Bandung, kereta cepat kita akan koneksikan dengan Stasiun Padalarang," ujarnya.

Pengembangan antarmoda akan dikembangkan dengan menghubungkan layanan kereta api dengan bandara, pelabuhan dan terminal. "Yang di Jogjakarta mungkin nanti kita koneksikan dengan mungkin nanti Transjogja. Di Bandung kita lagi diskusi dengan World Bank untuk mengintegrasikan kereta api kita di Kiara Condong, dengan angkutan bus," katanya.

Strategi lainnya adalah meningkatkan kapasitas jaringan kereta api melalui pembangunan jalur ganda dan peningkatan fasilitas operasi, serta memadukan layanan antar dan intramoda yang berbasis Transit Oriented Development (ToD).

"Dulu kereta api kita satu trek, sekarang ada dua. Di Jabodetabek malah sudah ada empat. Kita sebutnya double double track. Jadi ketika pangsa pasar kereta api penumpang atau logistik semakin meningkat maka kapasitas juga kita tingkatkan," ujarnya.

Related Topics