NEWS

Kemenkeu Pastikan Ada Suntikan Modal ke Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Waktu pencairan PMN melalui PT KAI masih dibahas.

Kemenkeu Pastikan Ada Suntikan Modal ke Kereta Cepat Jakarta-BandungANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj

by Hendra Friana

12 August 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan bakal mengucurkan suntikan modal sebesar Rp4,1 triliun untuk menambal kekurangan dana proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang digarap konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).

Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu, Kurnia Chairi, mengatakan dana tersebut akan disalurkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Untuk KCJB masalah apakah itu nanti akan dialokasikan, sepertinya sudah ada keputusan dari pemerintah dari perpres-perpres yang ada dapat memberikan dukungan kepada konsorsium BUMN melalui PT KAI," ujarnya dalam Bincang Bareng DJKN dan DJA, Jumat (12/8).

Meski demikian, Kurnia belum dapat membeberkan lebih jauh kapan PMN ini akan dicairkan. "Sedang kita bahas nanti apabila ada progres dari keputusan pemerintah terhadap KCIC akan kita sampaikan berikutnya," tandasnya.

Sebelumnya, pemerintah juga mengatakan bahwa pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih terus dikaji. Nantinya cost overrun tersebut akan dicantumkan dalam hasil kaji ulang studi kelayakan (feasibility study) dan bakal menentukan nilai pinjaman tambahan yang bakal diajukan kepada China Development Bank (CDB).

Pinjaman itu juga akan digunakan untuk menutup kekurangan dana untuk membangun kereta cepat. Terlebih, audit bertahap dari Badan Pengawas Keuanganan dan Pembangunan (BPKP) beberapa waktu lalu menaksir kenaikan ongkos pembangunan itu berada di kisaran US$1,1 miliar hingga US$1,9 miliar atau sekitar Rp16,4 triliun hingga Rp28,3 triliun.

Tanggungan pemerintah

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan dalam pertemuan bersama pihak Cina di Beijing, pemerintah Indonesia telah mengusulkan 75 persen dari kelebihan biaya itu ditanggung dari pinjaman CDB.

25 persen sisanya akan ditanggung ekuitas alias perusahaan konsorsium Indonesia dan Cina. "Sehingga dari 25 persen itu, 60 persen adalah porsi ekuitas konsorsium Indonesia," ujar dia, Senin (1/8).

Adapun suntikan modal sebesar Rp4,1 triliun melalui KAI merupakan usulan Menteri BUMN Erick Thohir dan sudah mendapatkan restu dari Komisi VI DPR pada awal Juli 2022 lalu.

Saat ini pemerintah masih menargetkan Kereta Cepat dapat meluncur pada 2023. PSN bidang perkeretaapian itu ingin dipamerkan ke Presiden RRT Xi Jinping pada perhelatan G20 akhir tahun ini. Wahyu menyebut konstruksi proyek kereta cepat sudah sebagian besar selesai. Saat ini, kontraktor masih berfokus pada pengerjaan depo dan stasiun.

"Apalagi kereta cepat ini dijadikan salah satu tujuan dari kunjungan Presiden Cina saat kunjungan G20. Jadi, memang kereta cepat pernah kami tinjau dan lihat. Konstruksinya sebagian besar selesai," ujar Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Perekonomian Wahyu Utomo.

Pemerintah berkomitmen untuk segera mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Juni 2023. Hingga pekan keempat Juli, pembangunan fisik proyek sepur kilat itu menyentuh 76,34 persen. Sedangkan untuk progres investasi sudah 85,39 persen.