NEWS

Neraca Dagang Agustus 2021 Surplus US$4,74 Miliar

Indonesia surplus neraca dagang 16 bulan berturut-turut.

Neraca Dagang Agustus 2021 Surplus US$4,74 MiliarKepala BPS, Margo Yuwono. (dok. Badan Pusat Statistik)

by Hendra Friana

15 September 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

JakartaFORTUNE - Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2021 mengalami surplus sebesar US$4,74 miliar. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan capaian tersebut membuat Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan 16 bulan berturut-turut.

"Kalau kita perhatikan surplus di Agustus ini membukukan secara beruntun secara 16 bukan terakhir ini juga capaian yang bagus harapannya bulan-bulan berikutnya tren surplus tetap terjadi di kita sehingga harapan kita terkait pertumbuhan ekonomi seperti yang kita harapkan," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/9).

Surplus neraca perdagangan Agustus ditopang oleh ekspor yang mencapai US$21,52 miliar, sementara nilai impornya sebesar US$16,68 miliar.

Dibandingkan dengan Juli 2021, atau secara bulanan (month-to-month/mtm), nilai ekspor mengalami pertumbuhan 20,95 persen. Sedangkan kalau dibandingkan Agustus 2020, atau secara tahunan (year-on-year/yoy), ekspor tumbuh sebesar 64,10 persen. 

Ekspor migas mengalami peningkatan bulanan sebesar 7,48 persen dan nonmigas meningkat 21,75 persen. Sementara secara tahunan, ekspor migas tumbuh 77,93 persen sementara ekspor nonmigas 63,43 persen.

Dari seluruh komponen pembentuk ekspor nonmigas, hanya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang masih mengalami perlambatan, yakni 0,42 persen. 

"Namun demikian, ada beberapa komoditas yang turun cukup besar komoditas cengkeh itu melambat 73,23 persen. Kemudian udang hasil tangkap juga tumbuh negatif 87,80 persen, sarang burung negatif 18,43 persen," jelas Margo.

Sementara itu, nilai impor tercatat tumbuh sebesar 10,35 persen secara bulanan. Jika diperinci, impor migas pada periode tersebut tumbuh sebesar 14,74 persen mtm dan impor nonmigas meningkat sebesar 9,76 persen mtm.

Namun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, impor meningkat sebesar 55,26 persen secara tahunan. "Impor Agustus 2021 dibandingkan dengan Agustus 2020 naik 55,26 persen,” imbuhnya. Ia menambahkan, impor migas secara tahunan tumbuh sebesar 115,75 persen dan nonmigas naik 49,39 persen yoy.

Mobilitas Penduduk Membaik

Margo menuturkan, peningkatan ekspor yang menopang surplus neraca perdagangan bulan lalu tak lepas dari peningkatan mobilitas masyarakat. "Mobilitas penduduk berpengaruh pada aktivitas ekonomi dan juga beberapa sektor kehidupan lainnya," ucap Margo.

Ia mencatat, mobilitas di sektor perdagangan ritel dan rekreasi mengalami perbaikan dibandingkan kondisi baseline pada 3 Januari-6 Februari 2020.

"Kalau dibandingkan Juli, yang mana terjadi pengurangan mobilitas 20 persen dari baseline, di bulan Agustus sudah ada perbaikan 12,4 persen," tuturnya. 

Begitu pula mobilitas di tempat belanja kebutuhan sehari-hari dari minus 12,8 persen di Juli 2021 menjadi 15,5 persen di bulan lalu. Sedangkan mobilitas di taman juga berbalik dari minus 20 persen menjadi positif 15 persen.

"Demikian juga di tempat transit dari penurunan 45,3 persen menjadi 37,4 persen. Demikian juga di tempat kerja, kalau Juli turun 28,9 persen, Agustus 22,8 persen. Ini menggambarkan terjadinya mobilitas pergerakan penduduk di berbagai aktivitas yang tentu akan berdampak pada beberapa indikator ekonomi," tandasnya.