NEWS

Neraca Dagang RI Surplus US$2,89 Miliar di Mei 2022

Kinerja ekspor turun dibandingkan April 2022.

Neraca Dagang RI Surplus US$2,89 Miliar di Mei 2022Ilustrasi neraca perdagangan/Shutterstock/Massimo Vernicesole

by Hendra Friana

15 June 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2022 sebesar US$2,89 miliar atau sekitar Rp43,56 triliun (kurs Rp14.738 per US$). Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan surplus tersebut terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,75 miliar. Sedangkan di sektor migas terjadi defisit US$1,86 miliar.

Lebih lanjut, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada bulan lalu mencapai US$21,51 miliar atau turun 21,29 persen dibanding ekspor April 2022. Meski demikian, dibandingkan Mei 2021 nilai ekspor naik sebesar 27 persen. 

Secara terperinci, ekspor nonmigas mencapai US$20,01 miliar, turun 22,71 persen dibanding April 2022, namun naik 25,34 persen dibanding ekspor nonmigas Mei 2021.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas Mei 2022 terhadap April 2022 terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar US$2.149,5 juta (71,79 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada nikel dan barang daripadanya sebesar US$233,7 juta (65,39 persen).

Adapun nilai ekspor nonmigas terbesar berasal dari pengiriman ke China yaitu US$4,59 miliar, disusul India US$2,26 miliar dan Amerika Serikat US$2,05 miliarm secara total kontribusi ketiganya mencapai 44,49 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,07 miliar dan US$1,46 miliar

Perkembangan Impor

Sementara itu, dari sisi impor, BPS mencatat nilainya mencapai US$18,61 miliar, turun 5,81 persen dibandingkan April 2022. Meski begitu, nilai tersebut naik 30,74 persen dibandingkan Mei 2021.

Impor migas pada Mei 2022 tercatat senilai US$3,35 miliar, turun 12,07 persen dibandingkan April 2022. Sementara dibandingkan periode sama tahun sebelumnya tercatat kenaikan 62,64 persen dibandingkan Mei 2021.

Sedangkan Impor nonmigas Mei 2022 tercatat senilai US$15,26 miliar, turun 4,31 persen dibandingkan April 2022 atau naik 25,33 persen dibandingkan Mei 2021.

Menurut BPS, penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Mei 2022 dibandingkan April 2022 berasal dari mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya US$254,9 juta (11,16 persen). Sedangkan peningkatan terbesar adalah gula dan kembang gula US$106,8 juta (38,22 persen)

Adapun tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Mei 2022 adalah Tiongkok US$25,97 miliar (32,71 persen), Jepang US$6,89 miliar (8,67 persen), dan Thailand US$4,93 miliar (6,21 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$14,00 miliar (17,63 persen) dan Uni Eropa US$4,52 miliar (5,69 persen).