NEWS

Penerangan Jalan Minim Jadi Sorotan Pemudik Jalur Pantura

Polri catat mayoritas kecelakaan terjadi di jalur non tol.

Penerangan Jalan Minim Jadi Sorotan Pemudik Jalur PanturaSejumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang membawa pemudik menunggu jadwal keberangkatan di Terminal tipe A Batoh, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (23/4). (ANTARAFOTO/Irwansyah Putra)

by Hendra Friana

04 May 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Minimnya penerangan di jalur Pantura jadi sorotan pemudik yang hendak pulang kampung ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tanto (32) pemudik asal Jakarta yang hendak ke Semarang, misalnya, mendapati kondisi penerangan jalan umum yang mati di sejumlah titik di wilayah Batang, khususnya saat memasuki Alas Roban.

Menurutnya, minimnya penerangan terjadi di sekitar Kecamatan Banyuputih hingga Gringsing. Padahal di sepanjang jalan, terdapat tiang-tiang lampu PJU yang harusnya bisa berfungsi. Karena itu, kata dia, pemudik yang melewati jalur tersebut terpaksa memperlambat laju kendaraan untuk menghindari kecelakaan.

Twk hanya di Batang, kondisi lampu PJU yang mati di sejumlah titik juga ia temui di ujung Barat wilayah Pekalongan. Meski demikian, kata dia, kondisi arus lalu lintas di sepanjang jalan cukup lancar meski terjadi kepadatan di sejumlah titik khusus jelang rest area.

"Agak rawan (kecelakaan) kalau enggak ada penerangan. Mudah-mudahan pas arus balik nanti kondisinya lebih baik dari kemarin sih," ujar pria yang berangkat mudik pada h-3 Lebaran tersebut kepada Fortune Indonesia, Rabu (4/5).

Tak hanya di Batang, kondisi PJU yang mati juga terjadi di wilayah lain. Penerangan di Jalur Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes-Tegal, misalnya, dikeluhkan pengguna jalan hendak menuju Pemalang. Wawan (55) mengaku mendapati banyak PJU yang mati di wilayah Kedunguter, Brebes. Meski demikian, memasuki Pekalongan, kondisi penerangan jalan sudah makin membaik.

Kecelakaan tinggi di jalan non-tol

Sementara itu, Posko Operasi Ketupat 2022 mencatat terjadi 2.945 kecelakaan lalu lintas di jalan tol dan non-tol selama arus mudik Lebaran Idul Fitri 2022 dari periode 23 April hingga 2 Mei.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, menyebutkan 2.945 kejadian kecelakaan tersebut mayoritas terjadi di jalan non tol. Tercatat, hanya 51 kejadian kecelakaan yang terjadi di jalan tol, sementara 2.894 lainnya berada di jalan non-tol seperti Pantura.

"Angka ini mengalami penurunan sebanyak 1 persen jika dibandingkan tahun 2021 lalu, yang dimana adanya larangan mudik bagi masyarakat," kata Dedi Selasa (3/5) seperti dikutip Antara.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, Dedi menyampaikan imbauan Korlantas Polri yang mengingatkan seluruh masyarakat yang akan balik mudik untuk menghindari puncak arus balik yang diperkirakan terjadi pada tanggal 6,7,8 Mei 2022 mendatang.

"Karena itu, bisa dipertimbangkan oleh warga setelah silaturahmi dengan keluarga, bisa dimanfaatkan waktu pulang lebih awal. Kalau memang waktunya cukup bagi yang cuti, bisa pulang setelah tanggal 9 Mei," ujar Dedi.

Dalam menghadapi puncak arus balik, Polri juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi potensi kepadatan, yakni one way dan contraflow.

Adapun pelaksanaan skema itu saat arus balik, yaitu;

- Jumat 6 Mei 2022

Mulai pukul 14.00 WIB sampai 24.00 WIB dari Gerbang Tol Kalikangkung Km 414 sampai KM 47 Tol Cikampek, diteruskan contraflow sampai dengan KM 28.500.

- Sabtu 7 Mei 2022

Mulai pukul 07.00 WIB sampai 24.00 WIB dari Gerbang Tol Kalikangkung KM 414 sampai KM 3.500 Gerbang Tol Halim.

- Minggu 8 Mei 2022

Mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 03.00 WIB dari Gerbang Tol Kalikangkung KM 414 sampai KM 3.500 Gerbang Tol Halim.