NEWS

Pertamina Kembali Naikkan Harga BBM Non-subsidi

Jenis BBM yang naik: Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite.

Pertamina Kembali Naikkan Harga BBM Non-subsidiANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
04 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. Kebijakan ini dilakukan kurang dari sebulan setelah pada 12 Februari lalu harga tiga jenis BBM tersebut mengalami kenaikan.

Kini, produk Pertamax Turbo (RON 98) di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dijual Rp14.500 per liter. Harga itu naik Rp1.000 dari sebelumnya Rp13.500 per liter.

Kemudian Pertamina Dex (CN 53) dilego seharga Rp13.700 per liter, naik Rp500 dari sebelumnya Rp13.200 per liter. Terakhir harga BBM Dexlite (CN 51) dijual Rp12.950 per liter atau naik Rp800 dari sebelumnya pada harga Rp12.150 per liter

Dalam pengumuman di situs resminya, Pertamina menjelasakan penyesuaian BBM dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Harga ICP naik

Sebelumnya, Kementerian ESDM telah menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) untuk Februari 2022 naik sebesar US$9,83 dari US$85,89 per barel menjadi US$95,72 per barel. Kenaikan tersebut didorong oleh eskalasi ketegangan Rusia-Ukraina dan semakin terganggunya pasokan energi global di saat pasar yang ketat. 

“Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Februari 2022 ditetapkan sebesar US$95,72 per barel,” demikian bunyi  Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Februari 2022, yang ditetapkan  tanggal 1 Maret 2022.

Peningkatan harga juga dipengaruhi oleh stok minyak di mana berdasarkan Laporan IEA, preliminary data, terdapat penurunan pasokan industri negara-negara OECD pada di bulan lalu sebesar 13,5 juta barel dari 2,860 miliar barel di bulan Januari 2022.

Kemudian berdasarkan Laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration), terdapat penurunan stok Amerika Serikat pada akhir Februari 2022 dibandingkan akhir bulan sebelumnya. Stok gasoline turun 3,5 juta barel menjadi 246,5 juta barel dan stok distillate turun 3,0 juta barel menjadi 119,7 juta barel.

Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh peningkatan estimasi troughput 35 kilang gabungan di Cina yang terdiri dari kilang Sinopec, CNOOC, Petrochina dan Sinochem Corp, pada bulan Februari 2022 sebesar 3,2 persen dibandingkan bulan lalu menjadi 7,2 juta barel per hari.

“Jepang kembali melanjutkan pemberian subsidi gasoline sebesar 5 yen per liter kepada distributor minyak. Pemberian subsidi telah dilaksanakan sejak 27 Januari 2022 melalui evaluasi penetapan yang dilakukan setiap minggu sebagai upaya Pemerintah untuk menjaga harga retail gasoline yang tinggi di negara tersebut,” sebagaimana dikutip dari Exsum tersebut.

Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Februari 2022 dibandingkan bulan Januari 2022 sebagai berikut:

  1. Dated Brent naik sebesar US$10,97 per barel dari US$87,22 per barel menjadi US$98,19 per barel.
  2. WTI (Nymex) naik sebesar US$8,65 per barel dari US$82,98 per barel menjadi US$91,63 per barel.
  3. Brent (ICE) naik sebesar US$8,53 per barel dari US$85,57 per barel menjadi US$94,10 per barel.
  4. Basket OPEC naik sebesar US$8,83 per barel dari US$85,13 per barel menjadi US$93,96 per barel. (TW)

Related Topics