NEWS

Pertamina Percepat Uji Tuntas Akuisisi Blok Masela

Uji tuntas diharapkan selesai awal 2023.

Pertamina Percepat Uji Tuntas Akuisisi Blok MaselaSalah satu kilang minyak di Blok Masela. (petroenergy)
09 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan PT Pertamina (Persero) tengah mempercepat uji tuntas (due diligence) terkait akuisisi 35 persen saham hak partisipasi atau participating interest (PI) Proyek Abadi LNG Blok Masela dari Shell karena terikat dengan tenggat waktu. 

"Karena itu kami berharap awal tahun 2023 sudah bisa dibicarakan," ujarnya usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR pada Rabu (7/12).

Proses uji tuntas tersebut nantinya bakal dilanjutkan dengan penyampaian klasul perjanjian dari Pertamina yang akan dievaluasi oleh Shell. Namun, Pahala tidak menyebut bentuk penawaran dari Pertamina, kesanggupan akuisisi, serta nominal dana untuk mengakuisisi hak partisipasi Shell. 

Sebelumnya, Pertamina menyatakan minatnya untuk masuk ke proyek LNG Lapangan Abadi di Blok Masela, Maluku, setelah Shell Upstream Overseas Services menyatakan bakal keluar dan melakukan divestasi seluruh sahamnya—35 persen.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan perusahaanya telah melakukan nondisclosure agreement (N-DA) dengan Inpex Corporation selaku operator yang memiliki 65 persen saham di lapangan tersebut.

"Mereka akan membuka data roomnya sehingga kami bisa melakukan due diligence. Artinya kami menyatakan minat," ujarnya dalam rapat kerja di Komisi VI DPR, Kamis (8/9).

Namun demikian, proses untuk masuk ke proyek tersebut masih panjang karena Pertamina perlu menghitung kelayakan proyek tersebut ke depan."Tentu ujung-ujungnya kita bicara tentang commercial atau feasibility tentang harga dan sebagainya," katanya.

Kata Nicke, perusahaanya melihat adanya peluang untuk bisa meningkatkan cadangan dan produksi gas Iindonesia dari lapangan tersebut.

"Ini merupakan giant discovery," ujarnya sembari mengatakan, "kami melihat neraca gas Indonesia cenderung decline sehingga di atas tahun 2026 akan terjadi defisit. Maka ini harus segera, dibangun giant discovery-discovery yang lain untuk gas maupun minyak."

Rencana bentuk konsorsium

Selain oleh Pertamina, pengambilalihan Masela dari Shell rencananya juga dilakukan pemerintah dengan membentuk konsorsium. Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengatakan pembentukan konsorsium tersebut akan melibatkan Indonesia Investment Authority (INA), PT Pertamina (Persero) dan beberapa perusahaan lain.

"Kemarin kami baru selesai rapat dengan Pak Presiden [Joko Widodo] dengan Pak Menteri BUMN, nanti ada blending antara INA kemudian Pertamina dan mungkin ada beberapa perusahaan lain yang dijajaki Menteri BUMN untuk mengambil alih saham 35 persen tersebut," ujarnya di Komisi VI DPR, pada hari yang sama.

Rencana pembentukan konsorsium itu juga sejalan dengan instruksi presiden untuk mempercepat proyek LNG Lapangan Abadi dengan kehadiran mitra baru bagi Inpex Corporation selaku operator.

Pasalnya, sejak Shell mengumumkan akan keluar dari lapangan gas yang terletak di perairan Arafuru, Maluku, tersebut, eksploitasi mangkrak karena belum adanya pengganti Shell.

"Presiden sudah memberikan arahan baik ke saya maupun Menteri BUMN bahwa program gas di Maluku menjadi salah satu prioritas bapak Presiden, dan Inpex sebagai pemilik saham mayoritas tetap harus diminta untuk cepat melakukan ini, problemnya Shell keluar," jelas Bahlil.

Related Topics