NEWS

PLN Habiskan Rp16 Triliun untuk BBM Listrik di Wilayah Terpencil

PLN habiskan 2,7 juta liter solar untuk PLTD.

PLN Habiskan Rp16 Triliun untuk BBM Listrik di Wilayah TerpencilANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc

by Hendra Friana

23 March 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT PLN (Persero) menghabiskan 2,7 juta kiloliter bahan bakar minyak (BBM) untuk menghidupkan 5.200 unit pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang tersebar di 2.130 lokasi

Direktur Mega Proyek PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan dana yang dikeluarkan untuk membeli bahan bakar pembangkit yang rata-rata berada di daerah terpencil dan terisolasi itu mencapai Rp16 triliun.

"Pada tahun 2020, pemakaian BBM di pembangkit-pembangkit diesel PLN mencapai 2,7 juta kiloliter atau setara dengan Rp16 triliun," kata Wiluyo dalam diskusi bertajuk renewable technology as driver for Indonesia's de-dieselization, Rabu (23/3).

Wilyuyo menuturkan, PLN menargetkan pengurangan pembangkit listrik diesel secara bertahap untuk mengurangi konsumsi BBM dan meningkatkan target bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Salah satunya, melalui program dedieselisasi, dengan mengonversi pembangkit listrik diesel menjadi tiga skema, yakni konversi PLTD menjadi energi baru terbarukan, konversi PLTD menjadi gas, dan konversi PLTD menjadi interkoneksi ke dalam jaringan PLN.

Konversi PLTD

Program konversi PLTD ke energi baru terbarukan atau hybrid ini mempunyai dua skema, yaitu PLTD akan dikonversi menjadi hybrid antara PLTD-PLTS dan baterai," ujar Wiluyo.

Ia menjelaskan, konversi PLTD ke energi baru terbarukan akan dilakukan terutama untuk daerah-daerah terpencil dan tidak memiliki sumber energi baru terbarukan alternatif lainnya, mulai dari air hingga solar panel (PLTS).

Dalam tahap pertama, PLN merencanakan sekitar 212 megawatt PLTD di 183 lokasi akan dikonversi menjadi hybrid dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan battery energy storage system (BESS).

"Kami berharap program konversi PLTD dengan total 499 megawatt ini ke energi baru terbarukan akan dapat menurunkan pemakaian BBM sebesar 67 ribu kiloliter, menurunkan emisi karbon dioksida sebesar 0,3 ton, serta meningkatkan bauran energi sebesar 0,15 persen," pungkasnya.

Related Topics