NEWS

PUPR Tawarkan KPBU Tol Kediri-Tulungagung Rp10,49 Triliun

Tol Kediri-Tulungagung memiliki konsesi 50 tahun.

PUPR Tawarkan KPBU Tol Kediri-Tulungagung  Rp10,49 TriliunShutterstock/kojiromidori
21 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menawarkan proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) Jalan Tol Kediri-Tulungagung dengan nilai investasi Rp10,49 triliun.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Herry Trisaputra Zuna mengatakan proyek sepanjang 44,51 km tersebut memiliki masa konsesi 50 tahun dengan skema pengembalian user charge.

"Direncanakan Proyek Tol Kediri-Tulungagung akan memasuki tahap pelelangan pada kuartal III tahun 2022," ujarnya dalam pidato yang dibacakan Direktur Pelaksana Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Rani Ahiantini, seperti dikutip Antara Senin (21/12).

Sebagai informasi, poyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung merupakan proyek KPBU bersifat unsolicited yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk. Proyek ini merupakan kelanjutan dari Jalan Tol Kertosono-Kediri yang bertujuan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan Bandara Kediri. Kehadiran jalan tol tersebut diharapkan dapat mempermudah akses menuju kawasan Jawa Timur bagian selatan.

Herry juga menyampaikan proyek KPBU Jalan Tol Kediri-Tulungagung merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur di Indonesia serta mewujudkan konektivitas antarwilayah.

Pembangunan tersebut diharapkan pula memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat. Manfaat langsung, misalnya, menurunkan biaya operasional kendaraan (BOK) dan nilai waktu serta mengurangi waktu tempuh ke Bandara Kediri.

"Selain itu terkait manfaat tidak langsung dari proyek jalan tol tersebut juga adalah peningkatan pendapatan atas produksi wilayah setempat, dikarenakan kelancaran mobilitas hasil produksi serta meningkatnya nilai lahan sejalan dengan terbangunnya kawasan di sekitar jalan tol tersebut," kata Herry.

Selain KPBU Tol Kediri-Tulungagung, Kementerian PUPR sebelumnya menawaran lima proyek infrastruktur jalan tol serta pemeliharaan bendungan dan pembangkit listrik tenaga mini hidro.

Total nilai investasi proyek tersebut mencapai US$5,96 miliar atau setara Rp84,86 triliun. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, peluang kerja sama investasi pada sejumlah proyek infrastruktur tersebut juga ditawarkan dalam Investment Forum Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) dan pemerintah masih menunggu aksi lanjutan usai penawaran itu. 

Direktur Pengembangan Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Pembiayaan Kementerian PUPR Agus Sulaeman dalam keteragan resminya (17/11) mengatakan, skema kerja sama yang ditawarkan pemerintah adalah kerjasama antara pemerintah dan badan usaha alias KPBU.

Untuk meningkatkan minat investor ikut dalam skema KPBU atau Public Private Partnership, kata Agus pemerintah telah mengeluarkan sejumlah regulasi termasuk Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. "Salah satu UU Ciptaker ini untuk membuka kesempatan lebih besar bagi pengusaha berinvestasi di bidang infrastruktur dalam negeri," jelasnya. 

Adapun keenam proyek yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

  1. Jalan Tol Semanan-Balaraja
  2. Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg
  3. Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat
  4. Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung
  5. Jalan Tol Layang Cikunir-Karawaci
  6. Pemeliharaan Bendungan Bintang Bano dan BOT Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro. 

Related Topics