NEWS

Shell, Meta hingga Google, Ini 10 Perusahaan yang Hengkang dari Rusia

Tindakan hengkang dari Rusia bentuk dukungan ke Ukraina.

Shell, Meta hingga Google, Ini 10 Perusahaan yang Hengkang dari RusiaTinta merah dioleskan ke foto Presiden Rusia Vladimir Putin saat protes anti perang di luar Kedubes Rusia, setelah Rusia meluncurkan operasi militer besar terhadap Ukraina, di Bucharest, Romania, Sabtu (26/2/2022). ANTARA FOTO/Inquam Photos/Octav Ganea.
02 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menginvasi Ukraina berbuntut pada sanksi ekonomi negara-negara barat. Tak hanya itu, dampak dari tindakan negeri beruang merah itu membuat sejumlah perusahaan multinasional hengkang satu per satu.

Tindakan perusahaan-perusahaan tersebut untuk memutuskan hubungan bisnis dengan Rusia merupakan bentuk dukungan terhadap Ukraina. Lantas apa saja perusahaan-perusahaan yang telah angkat kaki dari Rusia? Berikut daftaranya:

Apple

Mengutip Fortune.com Apple mengumumkan bakal menghentikan semua penjualan produk di Rusia, setelah menghentikan semua ekspor ke negara itu minggu lalu. Apple Pay juga akan dibatasi di sana, dan RT News dan Sputnik News--kantor berita pelat merah Rusia--tidak akan tersedia App store.

Apple juga menonaktifkan lalu lintas dan insiden langsung di Apple Maps Ukraina. Ini, menurut perusahaan, merupakan tindakan pencegahan dan keselamatan bagi warga Ukraina.

"Kami sangat prihatin dengan invasi Rusia ke Ukraina dan berdiri bersama semua orang yang menderita akibat kekerasan," tulis Apple dalam sebuah pernyataan. "Kami mendukung upaya kemanusiaan, memberikan bantuan untuk krisis pengungsi yang sedang berlangsung, dan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung tim kami di wilayah ini."

Maersk

Raksasa pengiriman Denmark Maersk mengatakan pada Selasa (1/3) bahwa mereka akan berhenti menerima pesanan baru yang tidak penting dari dan menuju Rusia. "Pemesanan dari dan menuju Rusia akan ditangguhkan sementara, dengan pengecualian bahan makanan, medis, dan pasokan kemanusiaan," kata Maersk dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP.

Perusahaan juga menambahkan pihaknya akan mencoba untuk menghormati pemesanan yang dilakukan sebelum sanksi ekonomi diberlakukan.

Sebagai catatan, Maersk menghasilkan sekitar 2,5 persen dari total pendapatannya dari Rusia tahun lalu dan mengoperasikan rute pengiriman peti kemas ke dan dari St. Petersburg dan Kaliningrad di Laut Baltik, Vladivostok dan Vostochny di pantai timur Rusia, dan Novorossiysk di Laut Hitam.

Maersk mengatakan penangguhan akan "mencakup semua port gerbang Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut."

Related Topics