NEWS

Survei: Gen Z dan Milenial Doyan Utang dan Belanja Tanpa Izin Pasangan

Gen Z dan Milenial kerap lakukan 'perselingkuhan' finansial.

Survei: Gen Z dan Milenial Doyan Utang dan Belanja Tanpa Izin PasanganGandi Purwandi/Shutterstock
14 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Gen Z dan milenial disebut sebagai generasi yang doyan menyembunyikan kondisi keuangannya—termasuk utang, kebiasaan berbelanja, hingga tabungan—dari pasangannya. Ini terungkap dalam survei terbaru Bankrate.com terkait 'perselingkuhan' finansial (financial infidelity) yang dirilis pekan lalu.

Frasa "perselingkuhan finansial" dalam survei tersebut merujuk berbagai bentuk tindakan: mulai dari membuka rekening terpisah untuk menyimpan tabungan ekstra, hingga berbelanja online tanpa izin/pemberitahuan kepada pasangan.

Secara umum, hasil jajak pendapat menunjukkan hampir seperempat atau 23 persen orang Amerika merahasiakan urusan keuangannya dari pasangan masing-masing, dan 39 persen menyatakan tidak setia secara finansial terhadap pasangannya.

Namun, jika digolongkan berdasarkan generasi (usia), pasangan lebih muda ternyata cenderung lebih banyak menyimpan rahasia keuangan dari orang terdekatnya.

"Lebih dari separuh Gen Z (63 persen) dan milenial (54 persen) telah menyimpan rahasia keuangan dari pasangan," tulis Poonkulali Thangavelu, reporter senior Bankrate.com, terkait survei tersebut, dikutip Selasa (14/2).

Sementara Gen-X dan baby boomer, atau golongan lebih tua, mengaku menyembunyikan kondisi finansialnya dari pasangan masing-masing sebesar 29 persen.

Jika dilihat berdasarkan sudut pandang geografis, mereka yang berada di Timur Laut AS lebih rentan terhadap perselingkuhan finansial (44 persen), sedangkan orang Midwestern cenderung menyembunyikan masalah uang (34 persen). Orang Selatan dan Barat (masing-masing 39 persen) keduanya berada di antara keduanya.

Bentuk perselingkuhan finansial 

Dalam surveinya, Bankrate juga bertanya apakah responden pernah atau tengah melakukan perselingkuhan finansial terhadap pasangannya dalam bentuk kepemilikan rekening kartu kredit rahasia, merahasiakan utang, menyimpan uang di rekening tabungan rahasia, membuka rekening giro tersembunyi, atau menghabiskan uang lebih banyak tanpa sepengetahuan pasangan.

Di antara bentuk-bentuk perselingkuhan finansial tersebut, pengakuan tersebar responden tertuju pada belanja yang lebih banyak daripada pasangan (19 persen) di masa lalu. Kemudian, 11 persen mengaku masih membelanjakan lebih banyak uangnya secara diam-diam hingga hari ini.

Tanggapan tertinggi berikutnya adalah merahasiakan utang, dengan 14 persen pengakuan telah melakukannya di masa lalu dan 10 persen pengakuan masih melakukannya sampai sekarang.

Lantas, seberapa parah pelanggaran perselingkuhan finansial bagi pasangan di AS. Menurut Bankrate, 52 persen orang Amerika menganggap kecurangan finansial hampir sama buruknya dengan perselingkuhan fisik.

Lebih khusus lagi, 40 persen percaya bahwa kedua bentuk ketidaksetiaan (baik finansial maupun perselingkuhan fisik) terhadap pasangan sama buruknya, dan 12 persen menganggap perselingkuhan finansial lebih buruk (termasuk 6 persen yang melihatnya jauh lebih buruk).

Namun, 48 persen orang Amerika melihat perselingkuhan fisik lebih buruk daripada tidak setia secara finansial kepada pasangan Anda, dan 39 persen percaya itu jauh lebih buruk.

“Sangat penting untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang uang,” kata Ted Rossman, analis industri senior di Bankrate. “Cukup sulit untuk mencapai tujuan keuangan Anda saat Anda bekerja sama—hampir tidak mungkin jika Anda menarik ke arah yang berbeda.”

Related Topics