NEWS

Bali Bersiap Buka Pintu Bagi Turis Asing, Pelaku Pariwisata Antusias

Pelaku wisata Bali siap mendukung uji coba pembukaan wisman.

Bali Bersiap Buka Pintu Bagi Turis Asing, Pelaku Pariwisata AntusiasPura Ulun Danu Bratan, Bali. (Wikivoyage)
28 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rencana pemerintah kembali membuka pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman) mendapat respons positif dari pelaku usaha. Mereka menyatakan siap menjalankan uji coba, namun masih perlu didukung pemerintah.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, Gede Ricky Sukarta, mengatakan pelaku usaha pariwisata menyambut baik kabar dari pemerintah soal rencana pembukaan Bali bagi wisman. Menurutnya, pelaku usaha siap untuk melakukan uji coba pembukaan tersebut.

“Kami siap untuk uji coba pembukaan wisman atau istilah kami di Forum Bali Bangkit yaitu Bali Open Border (BOB),” kata Gede kepada Fortune Indonesia, Senin (27/9).

Menurut Gede, saat ini semua stakeholder pariwisata di Bali sudah menyiapkan diri baik dari aspek operasional maupun standar protokol kesehatan demi menyambut kedatangan wisman. Namun, lanjutnya, pengusaha juga masih menunggu kepastian regulasi dari pemerintah.

“Kami masih menunggu terms and conditions dari pemerintah terutama yang tidak memberatkan calon wisman. Karena secara umum wisman sudah kangen dengan Bali,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan kondisi provinsi Bali saat ini sudah siap melakukan uji coba pembukaan pariwisata bagi wisman. Menurut Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, uji coba pembukaan ini rencananya akan dilaksanakan pada Oktober 2021. 

“Kami akan diskusikan. Kami akan evaluasikan minggu depan. Mudah-mudahan jika semua keadaan kondusif, kalau tidak ada aral melintang kami uji cobakan bulan depan,” kata Sandiaga di kawasan Seminyak, Kabupatan Badung, Bali, Sabtu (25/9), seperti dikutip dari Antara.

Butuh dukungan dari pemerintah

Pekerja mengenakan alat pelindung diri saat berada di lokasi usaha pariwisata yang tersertifikasi Cleanliness, Health, Safety, Environmental sustainability (CHSE) di Avani Seminyak Bali Resort, Badung, Bali, Sabtu (25/9/2021).
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.

Menurut Gede Sukarta, pelaku usaha pariwisata baik hotel maupun vila sebenarnya sudah siap menerapkan rencana pemerintah itu. Kesiapan ini, menurutnya, terutama dalam soal sertifikasi CHSE (kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlangsungan lingkungan).

Namun, lanjut Gede, persiapan pembukaan ini juga tak mudah lantaran tak sedikit pelaku usaha pariwisata yang saat ini membutuhkan bantuan terutama modal kerja. “Secara umum, untuk opening property ini butuh modal. Dan ini tantangannya. Seyogianya pemerintah bisa memberikan pinjaman lunak dengan tidak memberatkan pelaku usaha,” katanya.

Gede pun mengatakan, saat ini tingkat okupansi baik hotel maupun villa di Bali sangat rendah dengan kisaran di bawah 5 persen. Menurutnya, penurunan okupansi ini akibat kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilaksanaan sejak Juli.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisman secara nasional pada Januari- Juli 937.747 orang. Angka ini turun signifikan 71,42 persen dibandingkan periode sama 2020 yang jumlah kunjungannya 3,28 juta orang.

Menurut catatan BPS, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Juli juga hanya mencapai 22,38 persen, menurun 16,17 poin secara bulanan. TPK pada Juli itu juga masih lebih rendah 5,69 poin dari periode yang sama 2020 yang mencapai 28,07 persen.

Hati-hati dan selektif

Petugas mengarahkan wisatawan untuk memindai QR Code dengan aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki kawasan wisata Pantai Kuta, Badung, Bali, Minggu (26/9/2021).
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.

Related Topics