NEWS

Bandara Halim Sementara Akan Ditutup, Pengamat: Memang Perlu Perbaikan

Penutupan bakal terjadi 9 bulan.

Bandara Halim Sementara Akan Ditutup, Pengamat: Memang Perlu PerbaikanBandara Halim Perdanakusuma. Shutterstock/Bima Adhitya
08 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pengamat penerbangan, Alvin Lie, menganggap tepat rencana pemerintah menutup sementara Bandara Halim Perdanakusuma untuk melakukan revitalisasi. Perbaikan akan meningkatkan kualitas dan kapasitas Halim di masa mendatang.

“Saya menilai sekarang ini adalah saat yang tepat selagi trafik transportasi udara ini belum naik lagi kembali semula,” kata Alvin kepada Fortune Indonesia, Senin (8/11).

Menurutnya, sejumlah fasilitas di sana perlu perbaikan. Contohnya landasan pacu, misalnya. Infrastruktur tersebut kerap menimbulkan masalah karena permukaannya telah mengelupas. Desain landas ancang (taxiway ) juga butuh dibenahi agar lebih efisien. Gedung terminal pun demikian.

Kabar pemerintah melakukan penutupan demi revitalisasi ini sebelumnya tampak dari Risalah Rapat Koordinasi Operasional di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (1/11). Dokumen yang beredar di kalangan media tersebut menyebut Bandara Halim akan ditutup secara bertahap, baik parsial atau total, mulai November 2021 hingga 9 bulan berikutnya.

Alvin menambahkan bahwa bila otoritas bandara menutup Halim, trafik penerbangan bisa dialihkan ke Soekarno-Hatta. Menurutnya, kapasitas Bandara Soekarno-Hatta masih memadai untuk menerima pengalihan.

Penerbangan sipil menumpang

Alvin Lie yang juga Komisaris PT Asia Aerotechnology ini mengatakan, Halim Perdanakusuma juga difungsikan sebagai bandara utama untuk penumpang VVIP, seperti kepala negara dan tamu-tamu negara. Menurutnya, perbaikan juga perlu dilakukan pada gedung-gedung VVIP sehingga lebih representatif.

“Jangan lupa bahwa bandara Halim ini sebenarnya adalah pangkalan TNI AU di mana penerbangan sipil ini yang numpang,” katanya.

Bandara Halim tercatat mulai memberikan layanan penerbangan komersial pada Januari 2014. Hal ini demi mengalihkan kepadatan lalu lintas penerbangan di Soekarno-Hatta.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah pergerakan penumpang di Bandara Halim per 2020 mencapai 3,51 juta orang. Pada periode sebelum pandemi atau 2019, bandara ini melayani 6,04 juta penumpang.

Masih dikaji

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, mengonfirmasi ihwal penutupan sementara Bandara Halim. 

“Hal ini dilakukan mengingat Bandara Halim punya fungsi yang vital, namun terjadi penurunan kualitas elemen bandara terutama runway,” kata Novie dalam keterangan resminya, Jumat (5/11).

Beberapa pihak seperti Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, Kementerian Keuangan, Sekretariat Negara, Kementerian PUPR, Angkasa Pura II, tengah mengoordinasikan rencana ini. 

Menurut Novie, pembahasan juga menyangkut dampak dari revitalisasi yang kemungkinan memakan waktu setidaknya setahun. Saat Fortune Indonesia meminta kejelasan apakah selama penutupan lalu lintas bandara akan dialihkan ke Soekarno-Hatta, Novie menjawab hal tersebut juga masih dibahas. “Kami tidak bisa sampaikan sekarang karena semuanya belum final,” ujarnya.

Related Topics