NEWS

Profil Juda Agung dan Aida Budiman, Calon Deputi Gubernur BI

Baik Juda maupun Aida berkarir di BI selama puluhan tahun.

Profil Juda Agung dan Aida Budiman, Calon Deputi Gubernur BIShutterstock/Mezario
01 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Komisi XI DPR RI menyetujui dua calon Deputi Gubernur Bank Indonesia, yakni Juda Agung dan Aida Budiman. Persetujuan atas keduanya diambil DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Bagaimana profil keduanya?

“Sesuai pengalaman, curriculum vitae, dan lainnya sudah memenuhi syarat. Oleh karena itu kami sepakat saudara diterima sebagai calon Deputi Gubernur BI,” kata Ketua Komisi XI DPR RI, Dito Ganindito, dalam pengambilan keputusan calon Deputi Gubernur BI, Selasa (30/11), seperti dikutip dari Antara.

Seluruh komisi XI fraksi DPR menyatakan kedua calon tersebut memiliki kapasitas yang mumpuni untuk menjabat sebagai Deputi Gubernur BI.

Sebelumnya, baik Juda Agung maupun Aida Budiman merupakan calon yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo kepada pimpinan DPR, pada November 2021. Keduanya akan menggantikan Deputi Gubernur BI Sugeng dan Rosmaya Hadi yang masa jabatannya berakhir pada 6 Januari 2022.

Juda Agung

Juda Agung saat ini merupakan Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial. Jabatan terakhirnya itu diemban sejak 2019. Pria kelahiran Pontianak pada 1964 ini sudah berkarier di bank sentral selama kurang lebih 30 tahun.

Dia merengkuh gelar Sarjana jurusan Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1987. Delapan tahun berikutnya, Juda beroleh gelar master bidang Commercial dan Social Science di University of Birmingham. Ia pun melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar PhD Economics di University of Birmingham pada 1999.

Juda menekuni karier di bank sentral dengan tugas pertama sebagai Staf Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter. Pada 1992-1993, ia sempat menjadi research assistant di Central Planning Bureau, Belanda. Usai kembali dari pendidikan master-nya, pada 1999-2002 Juda menjabat peneliti ekonomi junior Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter.

Lalu, pada 2003 hingga 2006 Juda mengemban tugas Staf Gubernur Bank Indonesia. Pada 2007-2008, ia berperan sebagai penasihat bagi Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF). Kemudian, Juda juga sempat bertugas sebagai Kepala Bagian Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter hingga akhirnya dipromosikan menjadi Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter pada 2014.

Juda Agung juga sempat mengemban tugas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat pada 2017. Tahun yang sama, ia lalu bertugas sebagai Direktur Eksekutif IMF. Setelahnya, ia menjadi Direktur Eksekutif Kebijakan Makroprudensial dan mulai awal 2020 ditunjuk sebagai Asisten Gubernur BI bidang Stabilitas Sistem Keuangan dan Kebijakan Makroprudensial.

Aida Budiman

Sementara, jabatan terkini Aida Budiman adalah Asisten Gubernur - Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI. Seperti Juda, Aida juga telah menelateni karier di bank sentral kurang lebih tiga dekade.

Perempuan kelahiran Bogor pada 1965 ini juga pernah sekampus dengan Juda, dengan meraih sarjana bidang Agribisnis pada 1987. Ia beroleh gelar Master Economics Southern California University pada 1996. Lalu, enam tahun berikutnya, Aida merengkuh gelar PhD Ekonomi Claremont University.

Aida mengawali kariernya di BI sebagai Staf Divisi Ekonomi Umum, Urusan Riset Ekonomi, dan Statistik. Hingga akhirnya, pada 2007-2010 ia menjadi Analis Ekonomi Madya Senior.

Perempuan itu juga pernah bertugas sebagai Wakil Direktur Eksekutif IMF selama tiga tahun (2010-2013). Lalu, bertugas di Departemen Internasional sebagai Direktur dan Kepala Grup Hubungan Internasional (2013-2014) dan Direktur Eksekutif Kepala Departemen Internasional (2014-2018). Pada 2018-2020, ia menjabat Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter.

Related Topics