NEWS

Vaksinasi COVID-19 Lampaui Target WHO, Tapi Belum Merata

Cakupan vaksinasi Jakarta sudah melebihi target penduduk.

Vaksinasi COVID-19 Lampaui Target WHO, Tapi Belum MerataTenaga kesehatan TNI AL menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (10/11/2021). ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/aww.

by Luky Maulana Firmansyah

16 November 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Kesehatan menyatakan pelaksanaan vaksinasi virus corona secara nasional telah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, cakupan program tersebut belum merata pada banyak provinsi di Indonesia.

WHO sebelumnya menargetkan negara-negara dunia untuk melakukan vaksinasi setidaknya 10 persen dari populasinya pada akhir September 2021. Lalu, seminim-minimnya 40 persen pada akhir 2021 dan 70 persen pada pertengahan 2022.

Pada saat berita ini ditulis, Selasa (16/11), jumlah orang yang sudah menerima vaksin satu dosis mencapai 130,95 juta orang atau 62,88 persen dari target 208,27 juta penduduk. Sedangkan, untuk cakupan vaksinasi penuh (dua dosis) telah diberikan kepada 84,87 juta orang, atau 40,75 persen dari target penduduk.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan cakupan vaksinasi tersebut berarti telah melampaui target WHO. ''Indonesia berhasil mencapainya lebih cepat dari target tersebut,'' kata Nadia dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (15/11).

Menurut Nadia, pencapaian ini merupakan kerja keras seluruh komponen masyarakat, mulai dari penyelenggara vaksinasi, hingga partisipasi dari warga yang bersedia divaksinasi. Dia meminta agar masyarakat tidak ragu dengan vaksin karena bisa membuat tubuh relatif lebih tahan terhadap serangan virus, bisa menghindarkan dari gejala, dan mengurangi risiko perawatan di rumah sakit maupun risiko kematian.

''Akan tetapi tidak menjadikan seseorang kebal 100% terhadap infeksi virus, sehingga masih dapat tetap tertular dan menularkan. Bagi yang sudah divaksinasi agar tetap menjalankan protokol kesehatan 5M,'' katanya.

Masih terpusat di sejumlah daerah

Meski sudah melampaui target minimum WHO, namun capaian vaksinasi Indonesia masih belum merata di banyak daerah. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, DKI Jakarta menjadi provinsi tertinggi cakupan vaksinasi penuh, bahkan sudah melebihi target penduduk, yaitu sebesar 106,25 persen populasi.

Setelahnya, Bali (87,6 persen dari populasi), D.I. Yogyakarta (81,21 persen), dan Kepulauan Riau (72,01 persen).

Sementara itu, sejumlah daerah lain cakupan vaksinasinya masih seperlima dari total penduduk, yakni Sulawesi Tenggara (21,96 persen), Sumatera Barat (21,13 persen), Maluku Utara (20,52 persen), Maluku (18,93 persen), dan Aceh (18,7 persen).

Stok vaksin aman

Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan capaian vaksinasi Indonesia terus berada pada kisaran 1,6 sampai 2 juta suntikan per hari. Bila angka itu konsisten tercapai, diperkirakan sampai akhir 2021 bisa mencapai 290 juta sampai 300 juta suntikan.

“Perkiraan untuk satu dosis 161 juta orang atau 78 persen dari target populasi dan proyeksi dosis duanya bisa mencapai 188 juta, itu mendekati 60 persen,” kata Budi, seperti dilansir dari Antara.

Dia menambahkan, stok vaksin COVID-19 yang dipunyai Indonesia relatif aman untuk mengejar pencapaian target akhir tahun. “Sampai sekarang ada 267 juta. 267 juta di antaranya sudah didistribusikan ke kabupaten/kota dan provinsi, yang sudah dipakai 206 juta. Jadi masih ada sekitar 60 juta kabupaten/kota dan provinsi,” katanya.