NEWS

Forum B20 Bahas Isu Perempuan dalam Ekonomi, Apa Saja?

Pandemi membuat kesenjangan gender dalam ekonomi memburuk.

Forum B20 Bahas Isu Perempuan dalam Ekonomi, Apa Saja?Wakil Ketua Umum KADIN, Shinta W. Kamdani. (dok. KADIN)
28 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presidensi B20 Indonesia resmi dibuka melalui Inception Meeting tanggal 27-28 Januari 2022. Di dalamnya ada Women in Business Action Council (WiBAC) yang mengadakan diskusi mengenai peran perempuan dalam memajukan pertumbuhan ekonomi.

B20 adalah engagement group yang mewakili komunitas bisnis di negara G20. Delegasi yang terlibat meliputi posisi eksekutif perusahaan multinasional besar dan organisasi dari negara-negara G20, mewakili lebih dari 6.5 juta unit bisnis. B20 melakukan pertemuan guna menyampaikan rekomendasi dan kebijakan yang dapat berdampak dan bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah.

Sementara WiBAC merupakan satu dari tujuh action council B20 Indonesia yang diberikan mandat dan tanggung jawab untuk mendorong partisipasi, kapabilitas, dan kepemimpinan perempuan di dunia bisnis global.

“Melalui Group B20 kami berkomitmen untuk mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi global yang inovatif, inklusif, dan kolaboratif. Untuk mencapai tujuan ini, salah satu action councils yang berperan sangat penting adalah ‘Women in Business’, dengan serangkaian prioritas strategis yang dipercaya mampu meningkatkan peranan perempuan di bidang perekonomian,” kata Chair B20 Indonesia Shinta Widjaja Kamdani, Jumat (27/1).

Ira Noviarti selaku Chair dari B20 Women in Business Action Council menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah membuat tingkat kesenjangan partisipasi gender di dunia usaha yang telah menurun selama satu dekade terakhir, kembali naik.

Kesenjangan ini terus dirasakan oleh pekerja perempuan, misalnya, representasi perempuan di posisi manajerial yang masih lebih sedikit dibanding laki-laki, kesenjangan besaran penghasilan antara perempuan dan laki-laki, serta miniminya peraturan terkait kekerasan terhadap perempuan. “Diperlukan rekomendasi dan kebijakan yang bisa diterapkan secara terstruktur untuk menjembatani kesenjangan tersebut,” kata Ira yang juga Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk.

Anggota WiBAC

Ira menjelaskan bahwa WiBAC beranggotakan 151 anggota business executives dari 26 negara dan 19 industri berbeda. “Kami percaya bahwa keberagaman para member WiBAC akan memberikan masukan yang bermanfaat dalam menjembatani kesenjangan dan mewujudkan kesetaraan gender dalam ekonomi global,” Ujarnya.

Terdapat peluang yang besar bagi pertumbuhan ekonomi global dari terwujudnya kesetaraan gender. Tercatat, beban kerugian secara global yang di timbulkan dari kekerasan terhadap perempuan adalah sebesar $1.5T atau setara 2% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global.

Di sisi lain, keterlibatan perempuan yang setara dalam dunia usaha berpotensi meningkatkan ekonomi global sebanyak $2.5T hingga $5T. Keterlibatan perempuan yang setara dalam global ekonomi juga akan mempu meningkatkan pertumbuhan PDB global sebesar $28T.

Namun, meski telah banyak bukti bahwa kesetaraan gender merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan ekonomi global, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam ekonomi global, peran perempuan tetap kurang terwakili. Hal ini dikarenakan masih terjadinya berbagai bentuk diskriminasi dan kesenjangan yang signifikan dalam kesetaraan gender.

Kesempatan yang tidak setara, kurangnya akses keuangan, hukum dan hal teknis, serta gender bias adalah beberapa hal dari sekian banyaknya tantangan yang sering dihadapi oleh perempuan.

Usulan

Menyikapi fenomena global tersebut, bersama dengan anggota perwakilan dari Women in Business Council dari sejumlah negara, terdapat 5 (lima) usulan prioritas utama, yaitu:

1. Mempercepat ketersediaan infrastruktur pendukung bagi pengusaha dan UMKM perempuan. Action Council akan mengidentifikasi dan menetapkan faktor ekosistem penting untuk membuka akses bagi perempuan ke bidang keuangan, hukum, serta bantuan teknis kewirausahaan lainnya

2. Membangun kembali, dan memperkuat ketahanan bisnis yang dipimpin perempuan melalui kerja sama lintas batas, dengan cara mengembangkan jaringan bisnis perempuan secara global untuk menstimulasi knowledge-sharing dan investasi lintas batas untuk bisnis yang dijalankan perempuan

3. Membangun kemampuan digital tenaga kerja perempuan. Selain membekali perempuan dengan keterampilan di bidang Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM), WiBAC juga akan membahas mengenai peningkatan dan akselerasi akses bagi perempuan ke berbagai keterampilan digital

4. Membangun fondasi yang mendorong partisipasi dan kepemimpinan tenaga kerja yang adil dengan cara memperkuat skill kepemimpinan perempuan, meningkatkan keamanan kerja bagi pekerja perempuan di sektor perekonomian informal, menetapkan mekanisme pelaporan dan pemantauan isu gender

5. Memberantas kekerasan berbasis gender di tempat kerja melalui pengembangan kebijakan, strategi dan pendekatan sistematis untuk mencegah kekerasan berbasis gender, hingga pemberian bantuan kepada korban kekerasan gender di tempat kerja

Related Topics