NEWS

Dinkes Jatim Laporkan 114 Suspek Hepatitis Akut Misterius

Hepatitis akut telah muncul di 20 negara di dunia.

Dinkes Jatim Laporkan 114 Suspek Hepatitis Akut MisteriusIlustrasi Hepatitis Test/Shutterstock Beast01
06 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) melaporkan temuan 114 anak berstatus suspek hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya (etiologi) atau hepatitis ‘misterius’.

Berdasarkan data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Jawa Timur, pada minggu 1 hingga minggu 17 tahun 2022 (per 4 Mei 2022), telah ditemukan 114 kasus suspek hepatitis akut di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Di mana minggu ke-14 hingga minggu ke-17 cenderung mengalami kenaikan. Sebagai catatan, data SKDR tersebut adalah kasus suspek hepatitis akut yang masih membutuhkan pemeriksaan apakah itu hepatitis atau bukan,” tulis Dinkes Jatim dikutip dari keterangan resminya, Jumat (6/5).

Peningkatan kasus dugaan hepatitis akut tersebut belum diketahui penyebabnya. Namun demikian, Kepala Dinkes Jatim, Erwin Astha Triyono mengimbau masyarakat Jawa Timur, khususnya kepada orang tua terhadap anak-anak untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta disiplin protokol kesehatan.

"Untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di Jawa Timur, kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang,” kata Erwin dalam keterangan tersebut.

Tiga kasus hepatitis akut meninggal dunia di Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (Shutterstock/Vivi Octiasari)

Sementara itu, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga telah melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus hepatitis akut pada anak yang telah meninggal dunia.

“Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, melalui konferensi video, Kamis (5/5).

Pada ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis, usia 8 mendapatkan vaksinasi Covid-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan hepatitis lengkap. Ketiganya negatif Covid-19. Berdasarkan hasil investigasi juga didapati satu kasus pasien memiliki penyakit penyerta.

“Sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi, tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan” ucap Nadia.

Cegah penularan, anak-anak diimbau tidak bermain di keramaian

Ilustrasi penerapan protokol kesehatan pada anak.
Ilustrasi penerapan protokol kesehatan pada anak. (Pixabay/huunghidt)

Related Topics