SHARIA

1000 Masjid Didorong Kelola Dana Secara Digital

Upaya menuju ekosistem ekonomi digital berbasis masjid.

1000 Masjid Didorong Kelola Dana Secara DigitalShutterstock/AlterStock.id
05 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggandeng PT Sarana Pembayaran Syariah (SPS) bersama berkolaborasi untuk mewujudkan ekosistem ekonomi digital berbasis masjid. Sebanyak 1000 masjid di Indonesia didorong untuk mengelola dana secara digital melalui aplikasi Hijrah Masjid.

Direktur Business Development and Marketing SPS, Bakti Mudiazko, mengatakan upaya tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan ekosistem digital di lingkungan masjid dan inklusi keuangan. Saat ini, aplikasi Hijrah Masjid telah digunakan di wilayah Jawa Barat, Bali, NTB serta NTT.

"Dengan berkolaborasi bersama BSI, SPS optimistis dapat berperan besar dalam mendorong terwujudnya ekosistem ekonomi digital berbasis masjid," kata Bakti dalam keterangan pers, dikutip Rabu (5/12).

Solusi pengelolaan dana secara nontunai

Bakti mengatakan, aplikasi Hijrah Masjid memberikan solusi kepada pengelola masjid untuk mengelola dana secara digital atau cashless. Langkah sosialisasi pun dilakukan dengan memberikan pelatihan manajemen kepada pengurus DKM masjid di berbagai daerah. Salah satunya, baru-baru ini digelar pelatihan di Lombok dan Kupang.

Pelatihan menghadirkan puluhan DKM yang bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) wilayah NTB dan NTT. “Pengelola masjid atau DKM dapat langsung membuka rekening BSI pada aplikasi Hijrah dan dapat memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di aplikasi,” ujarnya.

Sementara itu, Group Head of Digital Banking Business BSI, Wijayanto mengatakan, masjid adalah salah satu institusi yang harus didukung bersama. "Menjadi suatu kewajiban bagi bank syariah untuk bisa dekat dengan masjid. Bukan hanya dari sisi religius, tapi juga dekat untuk turut serta membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian dari sisi ekonomi," katanya. 

Melalui kolaborasi ini diharapkan akan tercipta sinergi yang mampu meningkatkan transaksi jemaah ke masjid dan juga dapat mengembangkan potensi masjid.

Pengembangan berbagai aplikasi digital

SPS telah melahirkan aplikasi digital untuk masjid serta jemaah, bernama aplikasi Hijrah Masjid dan aplikasi Hijrah Nuswantara.

Aplikasi Hijrah Masjid bertujuan membantu pengurus DKM dalam mengatur operasional dan keuangan masjid di era digital, sedangkan aplikasi Hijrah Nuswantara memberikan kemudahan kepada jemaah untuk membayar zakat, infaq, dan sedekah langsung ke masjid.

"Upaya lainnya adalah peluncuran aplikasi Hijrah Loket yang merupakan produk layanan keuangan syariah berbasis masjid yang bertujuan mengembangkan potensi masjid dan menjadikan masjid sebagai pusat ekosistem ekonomi syariah," kata Wijayanto.

Lebih lanjut Wijayanto mengatakan, dalam mengembangkan potensi masjid di era digitalisasi, akan ada layanan sistem pembayaran syariah yang lebih inovatif, efisien, dan aman bagi masyarakat. Antara lain berupa layanan virtual account untuk transaksi keuangan di masjid seperti ZISWAF, layanan cardless withdrawal dan cash out bagi jemaah masjid yang akan diimplementasikan pada produk-produk SPS seperti aplikasi Hijrah Loket.

Dengan terciptanya ekosistem ekonomi syariah digital melalui masjid, pihaknya berharap, lembaga keuangan syariah, perdagangan digital, hingga keuangan sosial Islam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan keuangan syariah di Indonesia. 

Related Topics