SHARIA

Begini Rencana Mendag Buat Indonesia Jadi Kiblat Fasyen Muslim Dunia

Konsumsi fesyen muslim diprediksi mencapai US$311 miliar.

Begini Rencana Mendag Buat Indonesia Jadi Kiblat Fasyen Muslim DuniaPekerja menyelesaikan pembuatan busana muslim di Banda Aceh, Aceh, Selasa (8/2/2022). ANTARA FOTO/Ampelsa

by Eko Wahyudi

31 March 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meyakini Indonesia akan menjadi kiblat fesyen muslim dunia. Dia menyampaikan pernyataan tersebut setelah bertemu Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Sejumlah strategi akan diterapkan guna mencapai target tersebut.

Secara global, lanjut Lutfi, konsumsi produk fesyen muslim dunia pada 2024 diprediksi mencapai US$311 miliar. Nilai ini akan naik dibandingkan 2019 yang sebesar US$277 miliar.

"Untuk itu, kami ingin menangkap dan menonjolkan potensi industri syariah Indonesia yang salah satunya adalah fesyen muslim,” kata Lutfi dalam keterangan tertulis, Rabu (30/3).

Lutfi menyebutkan Kementerian Perdagangan berkomitmen memperkuat ekosistem industri halal melalui pengembangan fesyen muslim. Salah satunya akan ditingkatkan penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).

Rencana JMFW dalam tiga tahun mendatang

Lutfi menambahkan pemerintah berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim dunia. Sesuai dengan peta jalan fesyen muslim Indonesia, JMFW memiliki fokus strategi kegiatan selama 2022-2024.

Pada 2022, fokus strateginya adalah penguatan merek. Tahun 2023 ditargetkan untuk penguatan jaringan dengan terjun langsung dalam peta fesyen internasional. Kemudian 2024 ditargetkan untuk deklarasi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia.

Sebagai langkah awal, Kementerian Perdagangan telah menancapkan pilar melalui kegiatan Embracing Jakarta Fashion Week pada 2021. Acara inti JMFW diagendakan untuk dilaksanakan pada 20-22 Oktober 2022 bersamaan dengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2022 di ICE BSD, Tangerang.

“Kegiatan JMFW diharapkan dapat memperkuat kompetensi sumber daya manusia, meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk ekspor, meningkatkan akses pasar, meningkatkan promosi digital, dan mengoptimalisasi peran perwakilan perdagangan,” kata Lutfi.

JMFW, ujarnya, bertujuan meningkatkan dan membangun kepedulian para pemangku kepentingan serta masyarakat umum tentang potensi fesyen muslim Indonesia. JMFW juga diharapkan dapat mempromosikan Indonesia sebagai referensi tren fesyen muslim yang menjadi kiblat fesyen muslim dunia.

Potensi fesyen muslim dunia

Untuk fesyen muslim, Indonesia berada di posisi ke-5 sebagai pasar terbesar dunia, berada di bawah Iran, Turki, Arab Saudi, dan Pakistan.

Di sisi lain, Indonesia merupakan eksportir produk fesyen muslim ke-18 dunia. Eksportir utama produk tersebut adalah Tiongkok, Turki, India, Uni Emirat Arab, dan Bangladesh.

Populasi muslim Indonesia tercatat mencapai 231 juta penduduk. Sementara itu, populasi muslim dunia 1,9 miliar atau setara 26 persen total populasi dunia. Dengan jumlah populasi tersebut, Lutfi optimistis kebutuhan terhadap produk halal juga cukup besar.

Related Topics