SHARIA

Ekspor Produk Halal Berpotensi Sumbang PDB RI US$ 5,1 Miliar

Ada 4 Hal utama pengembangan ekonomi syariah.

Ekspor Produk Halal Berpotensi Sumbang PDB RI US$ 5,1 MiliarShutterStock/ImranKadir
10 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Prijono mengungkapkan, pertumbuhan ekspor produk halal, Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langaung asing dan substitusi impor, Indonesia berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar US$ 5,1 miliar atau setara Rp73,3 triliun

Hal tersebut tertuang dalam Indonesia Halal Markets Report 2021/2022. Menurutnya, kapabilitas dan kapasitas Indonesia dalam menggarap pasar halal, mulai dari sektor makanan, fesyen muslim, hingga keuangan syariah, semakin mempertegas bahwa Indonesia bisa menjadi pemain inti dalam Eksyar global. 

“Potensi yang ada ini harus direalisasikan lewat orkestrasi yang baik, yang lebih terintegrasi dan lebih fokus,” kata Prijono dalam webinar dengan tema “Perkembangan Industri Halal dan Peran Perbankan Syariah”, Kamis (9/12). 

Oleh karena itu, BI terus mendorong kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini juga sejalan untuk mendukung kebijakan ekonomi dan keuangan syariah nasional yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai Epicentrum Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia. 

 

Sinergi perbankan syariah dan industri

Sementara itu, dari sisi perbankan syariah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berharap sinergi yang kuat antara perbankan syariah dengan industri halal melalui link and match.  Sehingga hal tersebut bisa mengakselerasi potensi halal di Tanah Air dan mengurangi tantangan dari negara-negara lain yang mulai membangun wisata halal. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi, mengatakan saat ini industri food & beverage halal sedang diminati oleh banyak orang di masa pandemi. "Ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan Indonesia untuk bisa menjadi produsen halal di dunia," kata Hery.

Karenanya, Hery mengajak semua pihak untuk bersinergi mengembangkan Indonesia sebagai produsen dan pemimpin dalam industri halal dunia.  “Seharusnya keuangan syariah menjadi pendukung dan penggerak industri halal di Indonesia," tambah Hery.

Pembiayaan bank syariah masih tumbuh 7,48%

Di sisi lain, kinerja perbankan syariah dinilai masih tumbuh positif. Hery mengungkapkan, hingga akhir September 2021 pembiayaan bank syariah masih terus tumbuh sebesar 7,48 persen year on year (YoY). 

Sedakan untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) juga masih mengalami pertumbuhan sebesar 9,4 persen (YoY). Sedangkan untuk aset industri perbankan syariah juga masih tumbuh sebesar 12,24 persen (YoY). 

Direktur Wholesale & Transaction Banking BSI, Kusman Yadi mengatakan bank syariah sebagai salah satu bagian penting sektor keuangan syariah juga memiliki peran signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. 

Related Topics