SHARIA

Tak Sekedar Rumah Ibadah, Potensi Ekonomi Masjid sentuh Rp500 triliun

Penetrasi bank syariah di Indonesia baru 6,5%

Tak Sekedar Rumah Ibadah, Potensi Ekonomi Masjid sentuh Rp500 triliunMajid Jogokarian/ Shutter Stock Haryanta

by Suheriadi

13 December 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Wakil Direktur Utama 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan, masjid dapat menjadi solusi inklusi serta jendela literasi keuangan Syariah. 

Firman bahkan menyebut,di Indonesia sendiri potensi ekonomi masjid mencapai Rp500 triliun per tahunnya, dimana terdapat lebih dari 800 ribu masjid yang tersebar di sepanjang Nusantara. 

“Dengan kolaborasi diharapkan potensi ekonomi masjid dapat semakin dikembangkan sehingga manfaatnya akan lebih terasa bagi umat dan bangsa," kata Firman dalam acara Pelatihan Manajemen Masjid, kolaborasi BSI dengan Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) di Jakarta, (12/12). 

Literasi keuangan syariah RI masih rendah

Firman menyatakan, literasi keuangan syariah di Indonesia masih sangat rendah di kisaran 9 persen. 

Angka literasi keuangan syariah di Indonesja masih terbilang rendah dan belum sebanding dengan penduduk Muslim Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta. Adapun jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai 229 juta jiwa atau sekitar 87,2 persen dari total populasi.  

Sementara itu, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan keseluruhan antara konvensional dan syariah mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen. Angka tersebut meningkat dibanding hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7 persen dan indeks inklusi keuangan 67,8 persen.

Penetrasi bank syariah di Indonesia baru 6,5%

Dari data yang dimiliki BSI, saat ini rendahnya literasi & inklusi keuangan syariah tersebut juga berdampak pada rendahnya penetrasi perbankan Syariah yang berada di kisaran 6,5 persen setelah hadir hampir 3 dekade di Indonesia. 

Oleh karena itu, menurut Firman, banyak strategi yang akan ditempuh BSI untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Seperti berkolaborasi dengan masjid yang diposisikan BSI sebagai episentrum literasi islam. 

“Bank Syariah Indonesia dimandatkan oleh pemerintah untuk menjadi katalisator ekonomi Syariah nasional, mempunyai tanggung jawab yang besar untuk melayani seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia,” ujarnya menegaskan.