TECH

Menyambut 2022, Tahunnya Desain Sirkular

Desain merupakan pusat transisi menuju ekonomi sirkular.

Menyambut 2022, Tahunnya Desain SirkularIlustrasi Circular Economy. (ShutterStock/Lemonsoup14)
19 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Ini tahun bagi kendaraan berbasis listrik. Begitu klaim situs berita teknologi, The Next Web (18/11). Namun, menurut media yang sama, 2022 diprediksi bakal menjadi tahun bagi desain sirkular. 

Cate Lawrence, seorang jurnalis teknologi The Next Web membagikan pengalamannya saat melihat produksi sel baterai lithium-ion, Northvolt. Produk ini menggunakan katoda nikel-mangan-kobalt (NMC) yang berasal dari limbah baterai. Itu jelas lompatan besar dalam industri baterai. Northvolt bahkan berencana memanfaatkan bahan daur ulang bagi 50 persen produksinya pada 2030.

“Yang juga menarik bagi saya adalah bahwa bahan lain dari daur ulang baterai akan disirkulasikan kembali ke manufaktur melalui pihak ketiga setempat. Secara keseluruhan, ini adalah sebuah praktik desain sirkular,” tulis Cate.

Pengertian desain sirkular

Untuk memahami desain sirkular, kita harus lebih dulu memahami ekonomi sirkular. Pengamat ekonomi, Roy Sembel, mengatakan ekonomi sirkular adalah model industri baru yang berfokus mengurangi, memakai kembali, dan mendaur ulang. Tujuannya mengurangi konsumsi sumber daya primer serta produksi limbah.

Chris Grantham, manajer portofolio IDO London, mengatakan desain sirkular adalah pusat transisi dari ekonomi lama ke ekonomi sirkular. “Setiap desainer yang bekerja di lingkungan komersial modern harus memahami prinsip-prinsip utama dan dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka,” katanya seperti dikutip laman affde.com.

Alat elektronik merupakan contoh barang yang seringkali terbengkalai dan menjadi sampah tak berguna ketika telah melewati usia pakainya. Hal ini terjadi, karena desain komponen yang digunakan perangkat elektronik tersebut tidak mempertimbangkan keberlanjutan.

“Bagaimana jika ini tidak harus terjadi? Bagaimana jika bahan dirancang melampaui usia aslinya, baik dalam jumlah semua bagiannya maupun sebagai komponen modular yang disiapkan untuk penggunaan lain di luar tujuan awalnya? Ini adalah desain sirkular,” demikian Cate menulis.

Beberapa kisah tentang desain sirkular

Kendaraan listrik dan industri yang menopangnya kelak sangat bergantung pada baterai yang memiliki daya tahan 10-15 tahun atau lebih dari masa tempuh 250.000 km. Namun, setelah melewati rata-rata masa pakainya, sebenarnya baterai kendaraan listrik masih bekerja dengan kapasitas 75 persen. Karena itu, produsen kendaraan dapat menggunakannya kembali dalam bentuk lain untuk 10 tahun berikutnya. Untuk penyimpanan energi stasioner, misalnya.

Perusahaan energi asal Prancis, Connected Energy, memakai baterai yang sebelumnya digunakan pada kendaraan Renault Kangoo ZE untuk aplikasi industri. Inovasi ini memiliki kapasitas penyimpanan energi gabungan 720 KwH dan dapat menghasilkan daya 1,2 MwH.

Sementara, pabrik kendaraan SKODA telah menciptakan sistem penyimpanan energi cerdas yang bersumber dari penggunaan baterai bekas dari SUV all-electric SKODA ENYAQ iV dan model hibrida plug-in SUPERB iV serta OCTAVIA iV. Energi yang dihasilkan pun dapat digunakan untuk pengisian daya listrik kendaraan, bahkan berguna untuk penerangan dan pendingin udara di ruang pamer dan bengkelnya.

Operator kereta api Jepang juga mengganti baterai pada pasokan listrik darurat di perlintasan kereta api dengan baterai bekas Nissan Leafs. Baterai lithium-ion yang digunakan ulang ini dilengkapi dengan sistem kontrol yang terpasang, sehingga memungkinkan untuk memeriksa status baterai dari jarak jauh yang memudahkan pemeliharaan prediktif.

Related Topics