Pemerintah Indonesia Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Digital
Percepatan ini ratakan layanan dan transformasi digital.
Jakarta, FORTUNE - Pemerintah Indonesia memprioritaskan percepatan pembangunan infrastruktur digital pada 2022. Hal ini sejalan dengan rencana menghadirkan layanan digital yang merata di seluruh wilayah Indonesia dan menjalankan transformasi digital di semua sektor.
Dikutip dari Antara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate menyampaikan percepatan nantinya meliputi penambahan Base Transceiver Station (BTS) hingga pembangunan proyek Pusat Data Nasional (PDN).
Berikut ini adalah sejumlah rencana yang akan dilakukan oleh pemerintah:
Penambahan BTS
Johnny mengatakan 9.586 menara BTS ditargetkan tersebar di seluruh Indonesia. Harapannya, keberadaan BTS tersebut dapat meratakan akses frekuensi telekomunikasi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Tahun 2021, Kementerian Kominfo akan menyelesaikan pembangunan 4.200 BTS. Saat ini sedang dalam proses konstruksi, dan akan dilanjutkan di tahun 2022 sebanyak 3.704 BTS baru,” katanya pada Rabu, (9/6).
Optimalisasi Jaringan Palapa Ring
Kementerian Kominfo memiliki program integrasi jaringan darat dan laut Palapa Ring sepanjang 12.083 kilometer. Kabel darat terintegrasi sepanjang 8.203 kilometer dan kabel laut akan dipasang hingga 3.880 kilometer.
Menurut Johnny, total modal yang dibutuhkan untuk mewujudkan integrasi Palapa Ring mencapai Rp8,6 triliun yang terbagi menjadi 2 periode pengerjaan. Pada 2022, pembangunan memiliki anggaran sebesar Rp3,5 triliun, sedangkan pada 2023, anggaran direncanakan mencapai Rp5,1 triliun.
Perluasan Akses Internet
Johnny juga menyampaikan bahwa akses internet pun akan terus diperluas demi tercapainya pemerataan informasi digital. Hingga 2021, kementerian yang dipimpinnya mencatat sudah ada 4.574 akses internet baru yang dibuka.
“Di tahun 2022 akan dilakukan penggelaran akses 22.000 titik secara masif dan terus meningkat tiap tahunnya, hingga tersedia 78.391 titik akses internet di akhir tahun 2024 nanti,” ujar Menkominfo.
Percepatan Peralihan TV Analog ke Digital
Kementerian Kominfo juga terus mendorong migrasi TV Analog ke TV Digital. Hal ini direncanakan pada tahun 2022 dengan menyediakan peralatan di 15 wilayah yang belum melakukan penggabungan sinyal pesan analog dan digital (multiplexing).
Kemudian, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo juga akan merevitalisasi 206 pemancar Televisi Republik Indonesia (TVRI). Selain itu, kementerian tersebut juga akan membagikan set top box bagi masyarakat yang butuh layanan TV digital.
Peningkatan Kapasitas Satelit Optimalisasi Pusat Monitoring
Infrastruktur lain yang akan ditingkatkan adalah kapasitas satelit. Hingga Juni 2021, satelit Indonesia memiliki kapasitas sebesar 21 gigabyte per second (Gbps) dan akan terus ditingkatkan hingga 30 Gbps pada akhir tahun 2021. Diharapkan, pada 2024, kapasitas ini dapat mencapai 117 Gbps.
Kemudian, peningkatan infrastruktur digital juga akan ditujukan pada Pusat Monitoring Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran. Pada 2022 akan ada penambahan dashboard untuk menunjukkan data pos dan penyiaran.
Penambahan jaringan frekuensi mobile broadband
Dalam rangka memacu transformasi digital di Indonesia, Kementerian Kominfo akan menyiapkan pembebasan sekaligus jaringan frekuensi baru mobile broadband sebesar 1000 MegaHertz (Mhz) untuk mengoptimalkan jaringan generasi kelima (5G) yang baru saja masuk. Diharapkan, pada 2024 mobile broadband Indonesia dapat mencapai 1.310 Mhz.
Program Pusat Data Nasional
Transformasi digital di seluruh sektor pemerintahan Indonesia juga akan semakin dipercepat dengan Program PDN yang berlangsung mulai 2021 di wilayah Jakarta Bogor, Tangerang, depok dan Bekasi (Jabodetabek) hingga pembangunan di wilayah lain pada 2022.
“Tahun 2024 akan beroperasi dua Pusat Data Nasional yang mampu melayani 75 persen instansi Kementerian, Lembaga dan Daerah,” ujarnya