TECH

Samsung Indonesia Telah Ekspor 8 Juta Unit Ponsel Pintar Sejak 2018

Samsung Indonesia telah berproduksi di Indonesia sejak 2015.

Samsung Indonesia Telah Ekspor 8 Juta Unit Ponsel Pintar Sejak 2018ilustrasi Samsung (dok.Samsung)
by
13 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Samsung Electronics Indonesia (PT SEIN) telah mengekspor 8 juta unit ponsel pintar atau smartphone ke berbagai negara sejak 2018 hingga kuartal III-2022. Adapun ponsel tersebut diporduksi di pabrik Samsung yang berada di Cikarang, Jawa Barat.

“Samsung berkomitmen mendukung pemerintah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor di pabrik Samsung di Indonesia,” kata PT SEIN, Simon Lee, saat melepas ekspor smartphone bersama Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Kamis (13/10).

Pabrik Samsung di Cikarang Utara telah beroperasi sejak 2015. Produk yang dihasilkan diperuntukkan bagi 70 persen pasar domestik dan 30 persen pasar ekspor, baik ke Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

Selain memperkuat komitmennya dalam memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Samsung berupaya meningkatkan ekspor, membuka peluang kerja ratusan anak muda dan mendongkrak surplus neraca perdagangan Indonesia.

Samsung juga telah berkontribusi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknologi bagi anak muda Indonesia melalui pusat penelitian dan pengembangan yang disebut Samsung Research Indonesia (SRIN) dan beberapa program tanggung jawab sosial perusahaan: Samsung Innovation Campus, Samsung Tech Institute, dan Samsung Smart Learning Class.

Kontribusi sektor elektronik

Sementara itu, menurut Zulkifli sektor elektronik tergolong sebagai unggulan yang masuk dalam prioritas Making Indonesia 4.0. Sektor elektronik (HS 85) merupakan komponen ekspor ke-4 terbesar dalam struktur ekspor Indonesia.

Pada periode Januari–Juli 2022, nilai ekspor elektronik Indonesia mencapai US$9,43 miliar. Nilai ini naik 18,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$7,93 miliar.

Sedangkan pada 2021, ekspor elektronik Indonesia mencapai nilai US$14,1 miliar dengan tren lima tahunan (2017–2021) positif sebesar 6,54 persen. Pada tahun yang sama, nilai ekspor telepon seluler (HS 851712) Indonesia mencapai nilai US$305,8 juta.

Secara umum, lanjut Zulkifli, kinerja perdagangan elektronik Indonesia tercatat cukup baik. Saat ini Indonesia berada pada urutan ke-34 sebagai negara eksportir elektronik dengan pangsa 0,25 persen.

Making Indonesia 4.0

Zulkifli mengatakan sinergi antara pihak swasta seperti PT SEIN dan pemerintah untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0. Indonesia diharapkan mampu menjadi salah satu negara eksportir elektronik dan ponsel pintar dengan pangsa pasar yang semakin meningkat.

Making Indonesia 4.0 merupakan program pemerintah dalam menyiapkan Indonesia untuk menghadapi era industri digital 4.0 yang difokuskan pada 7 sektor industri, yakni makanan-minuman, tekstil, otomotif, kimia, elektronik, alat kesehatan, dan farmasi yang menyumbang 70 persen produk domestik bruto (PDB) industri, 65 persen ekspor industri, dan 60 persen tenaga kerja industri Indonesia.

Zulkifli Hasan juga menyampaikan pemulihan ekonomi Indonesia memerlukan sinergi yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pelaku usaha.

“Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat menjadi momentum dalam mendorong perluasan pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia di masa pemulihan pascapandemi,” ujarnya.

Related Topics