TECH

Aplikasi ChatGPT Baru Saja Meluncur, Penggunanya Sudah Tembus 100 Juta

Pertumbuhan ChatGPT mengalahkan TikTok dan Instagram.

Aplikasi ChatGPT Baru Saja Meluncur, Penggunanya Sudah Tembus 100 JutaTangan pengusaha menggunakan smartphone untuk mencari informasi dan mengobrol dengan AI atau kecerdasan buatan, Database dengan sistem cerdas, teknologi masa depan, kemajuan teknis, ChatGPT. Shutterstock/Noos Studio.
03 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – ChatGPT baru saja meluncur di internet pada November tahun lalu, tapi aplikasi chatbot berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) itu tak butuh waktu lama untuk menggaet 100 juta pengguna bulanan aktif. Pertumbuhannya bahkan dianggap mengalahkan platform media sosial lain.  

Sebuah laporan dari UBS—yang mengutip data dari Similarweb—menyebutkan ChatGPT berhasil mencapai jumlah pengguna aktif sebesar itu pada Januari, hanya dua bulan setelah dirilis. Dengan begitu, ChatGPT menjadi aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah.

Saat ini, rata-rata sekitar 13 juta pengunjung unik telah menggunakan ChatGPT pada Januari, dan dianggap lebih dari dua kali lipat dari jumlah pengunjung pada Desember.

“Dalam 20 tahun setelah ruang internet, kami tidak mengingat peningkatan yang lebih cepat pada aplikasi internet konsumen,” begitu analisis UBS dalam laporan dimaksud, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2/2).

Sebagai perbandingan, Tiktok butuh waktu sekitar sembilan bulan setelah diluncurkan untuk mencapai 100 juta pengguna. Sedangkan, Instagram 2,5 tahun.

ChatGPT adalah aplikasi perangkat lunak berbasis AI yang sanggup meniru percakapan manusia berdasarkan permintaan pengguna. Platform yang dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan teknologi dari Amerika Serikat, itu mampu memahami bahasa alami manusia, serta menghasilkan teks tulisan yang mirip dengan buatan manusia, seperti tugas sekolah siswa hingga kode pemrograman.

Layanan berbayar

Ilustrasi perusahaan OpenAI. Shutterstock/Rafapress

Namun, analisis UBS menggarisbawahi soal kemampuan ChatGPT untuk mempertahankan antusiasme pengguna dalam beberapa bulan ke depan.

“Pertanyaan selanjutnya jelas adalah daya tahannya. Mungkin ada faktor orang yang datang hanya untuk melihat," ujar Analis UBS, Llyod Walmsey, seperti dilansir dari engadget.

OpenAI baru-baru ini mengumumkan akan meluncurkan layanan berlangganan per bulan dengan harga US$20. Perusahaan menyatakan paket berbayar itu akan menyediakan pengguna layanan, seperti waktu respons yang lebih cepat, serta akses prioritas terhadap fitur-fitur baru.

Perusahaan mengatakan pendapatan bulanan akan membantu menutup biaya komputasi, sebagaimana dilansir dari Reuters.

Masih rugi

Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Shutterstock/Elnur
Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Shutterstock/Elnur

Related Topics