TECH

Arab Saudi Rancang Kota Masa Depan Bebas Emisi

Proyek Neom akan menelan biaya US$500 miliar.

Arab Saudi Rancang Kota Masa Depan Bebas EmisiDesain Proyek Kota Pintar Ambisius THE LINE oleh Pemerintah Arab Saudi. Dok/Laman Neom.com.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Arab Saudi telah merilis desain proyek kota pintar ambisiusnya yang bertajuk The Line. Bangunan futuristik yang akan dibangun di padang pasir ini kelak didukung lingkungan bebas emisi yang dilengkapi sejumlah teknologi canggih.

Dikutip dari CNN, Kamis (28/7), The Line, yang merupakan bagian dari proyek megakota Neom, disebut-sebut akan menjadi kota satu bangunan di padang pasir yang sanggup menampung 9 juta orang.

Kota futuristik itu diusulkan akan berada di barat laut negara Teluk, dekat Laut Merah. The Line akan membentang sepanjang 170 kilometer. The Line akan memiliki lebar 200 meter, berlokasi 500 meter di atas permukaan laut, dan mencakup luas 34 kilometer persegi.

Menurut Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, The Line mulai diperkenalkan tahun lalu. Kala itu, pemerintah berkomitmen pada revolusi peradaban yang mengutamakan manusia berdasarkan perubahan radikal dalam perencanaan kota.

“Desain komunitas kota berlapis vertikal akan mempertanyakan kota datar tradisional dan horizontal dan menciptakan model untuk pelestarian alam dan meningkatkan kemampuan huni manusia. The Line akan mengatasi tantangan yang dihadapi umat manusia dalam kehidupan perkotaan saat ini dan akan menyoroti cara-cara cara alternatif untuk hidup,” katanya dalam keterangan resmi.

Proyek Neom tersebut menelan biaya US$500 miliar atau lebih dari Rp7.478 triliun. Dana tersebut disiapkan oleh pemerintah Arab Saudi dan Dana Investasi Publik Arab Saudi (PIF), investor lokal dan internasional.

Bebas emisi & teknologi

NEOM, Arab Saudi - 03 Juni 2020: Iklan di Wilayah NEOM di Tabuk, Arab Saudi. Shutterstock/SaudiArabiaPhotographyNEOM, Arab Saudi - 03 Juni 2020: Iklan di Wilayah NEOM di Tabuk, Arab Saudi. Shutterstock/SaudiArabiaPhotography

Meskipun detailnya masih belum jelas, mereka yang berada di balik desain tersebut mengeklaim The Line akan sepenuhnya menggunakan energi terbarukan, tanpa jalan raya, mobil, atau emisi. The Line digadang-gadang bakal menggerus jejak infrastruktur dan menciptakan efisiensi yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam fungsi kota.

Penghuni akan memiliki akses ke semua fasilitas di The Line dalam waktu lima menit berjalan kaki. Di samping itu, terdapat akses transportasi kereta api berkecepatan tinggi dengan waktu transit sepenuhnya selama 20 menit.

Dikutip dari engadget, perancang The Line membayangkan sebuah kota yang fasilitasnya bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki, dan penduduk dapat secara alamiah bertemu satu sama lain saat melakukan tugas sehari-hari. Kota tersebut juga akan mengandalkan sistem ventilasi alami untuk memastikan penghuni menikmati iklim yang ideal sepanjang tahun.

Menurut pemerintah Arab Saudi, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan menjadi sentral dalam kehidupan masyarakat di kota virtual tersebut, demikian The Guardian. Teknologi itu akan memungkinkan ikhtiar keberlanjutan, termasuk di dalamnya soal pengaturan iklim.

Meski begitu, para ekonom, arsitek, dan analis tidak begitu yakin terhadap proyek tersebut. Pemerintah Arab Saudi disebut-sebut begitu boros untuk menciptakan koya khayali.

“Konsepnya telah banyak berubah dari konsep awalnya sehingga terkadang sulit untuk menentukan arahnya,” kata Robert Mogielnicki dari Institut Negara-Negara Teluk Arab di Washington.