TECH

Beda Dari Minecraft, Pengembang Gim Fortnite Takkan Larang Fitur NFT

Epic Games dikabarkan tengah membangun metaverse.

Beda Dari Minecraft, Pengembang Gim Fortnite Takkan Larang Fitur NFTSmartphone dengan logo Epic Games, Inc. adalah perusahaan pengembang video game. Shutterstock/DANIEL CONSTANTE
25 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Epic Games menyampaikan keterbukaannya terhadap kehadiran fitur NFT dalam platform gim. Langkah pengembang gim seperti Fortnite dan Unreal Engines itu berbeda dari Minecraft yang melarang keberadaan aset digital.

Dikutip dari laman gadget360.com, Senin (25/7), CEO Epic Games, Tim Sweeney, menyatakan perusahaan tidak akan melarang NFT. Alasannya, pengembang mesti bebas dalam memutuskan untuk membuat gim mereka. "Pengembang harus bebas memutuskan bagaimana membangun permainan mereka, dan Anda bebas memutuskan apakah akan memainkannya," kata Sweeney dalam pernyataan resmi di Twitter.

Sebagai konteks, komentar Sweeney itu merupakan respons atas kabar Microsoft Mojang Studios yang mengumumkan akan melarang NFT di server gim Minencraft yang berbasis komunitas.

“Untuk memastikan bahwa pemain Minecraft memiliki pengalaman yang aman dan inklusif, teknologi blockchain tidak diizinkan untuk diintegrasikan di dalam aplikasi klien dan server kami, juga konten dalam gim seperti dunia, skin, item persona, atau mod lainnya, tidak boleh digunakan oleh teknologi blockchain untuk menciptakan aset digital yang langka," begitu pernyataan Minecraft.

Pernyataan Tim Sweeney ini sekaligus menanggapi komentar pengguna @DicklessRichard yang ingin mengetahui soal tanggapan Epic Games terhadap kebijakan pengembang Minecraft soal NFT tersebut.

NFT dan metaverse

Ilustrasi Metaverse. Shutterstock/Thinkhubstudio

Meski Epic Games tak secara gamblang menyatakan sikap pro ataupun kontra terhadap aset digital, perusahaan tersebut tidak ingin memaksakan pandangan apa pun terhadap pengguna platform gimnya. “Saya percaya toko dan pembuat sistem operasi tidak boleh ikut campur dengan memaksakan pandangan mereka ke orang lain. Kami pasti tidak akan melakukannya,” ujarnya.

NFT adalah token berbasis blockchain yang berfungsi seperti akta kepemilikan atas item unik, menurut laman Decrypt. Aset digital ini dapat dimanfaatkan untuk pelbagai barang di antaranya karya seni, koleksi, gambar profil, avatar, dan bahkan tanah digital.

Di sisi lain, Epic Games dikabarkan memiliki 194 juta pengguna per akhir tahun lalu. Perusahaan ini sebelumnya telah memasukkan NFT di platform gimnya. Bahkan, Epic Games dilaporkan pula akan merilis sejumlah gim berbasis aset digital.

Perusahaan tersebut merupakan aktor utama di balik kesuksesan gim Fortnite serta sejumlah judul lainnya. Itu belum termasuk aplikasi Unreal Engine yang banyak digunakan di seluruh game dan industri hiburan lainnya.

Epic Games juga tengah menyiapkan metaverse. Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat tersebut baru-baru ini mengantongi pendanaan hingga US$2 miliar untuk membangun teknologi imersif tersebut. Dengan begitu, valuasi perseroan saat ini mencapai US$31,5 miliar.

Namun, Epic Games sejauh ini belum menggunakan aset kripto atau jaringan blockchain dalam gim dan alatnya sendiri. Meski demikian, perusahaan mengizinkan pengembang lain untuk meluncurkan gim yang berfokus pada NFT di pasarnya.

Sementara itu, Steam, perusahaan layanan distribusi digital video, turut mengumumkan kebijakan pelarangan terhadap NFT dan teknologi blockchain pada Oktober tahun lalu.

Related Topics