TECH

Berkaca pada Isu FTX, Indodax Sarankan Audit Total Platform Kripto RI

Diperlukan untuk melihat kesesuaian transaksi di platform.

Berkaca pada Isu FTX, Indodax Sarankan Audit Total Platform Kripto RIIlustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong
15 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – CEO Indodax, Oscar Darmawan, menanggapi kasus kejatuhan bursa aset kripto FTX yang telah memberikan sentimen negatif terhadap industri yang masih sangat muda ini. Menurutnya, perlu ada audit total terhadap platform aset kripto di Indonesia demi transparasi dan perlindungan nasabah.

Dalam keterangan pers, Selasa (15/11), Oscar menyatakan isu likuiditas yang dialami FTX menjadi perhatian bagi para pelaku industri aset kripto. Transparansi perlu dipraktikkan pada platform kripto agar mendapat kepercayaan komunitas investor, katanya.

"Indodax sudah berdiri hampir sembilan tahun lamanya dan kami selalu berusaha menjaga kepercayaan para member kami. Likuiditas kami lebih dari 100 persen baik dari kripto maupun rupiah. Sebagai pelaku industri, saya juga berharap tidak ada exchange di Indonesia yang jatuh karena penyalahgunaan aset nasabah ini" kata Oscar.

Menurut Reuters, Senin (14/11), FTX mengajukan kebangkrutan pada akhir pekan lalu usai mengalami masalah penarikan dana dari nasabah yang mencapai US$6 miliar. Tindakan nasabah ini ditengarai dipicu oleh batalnya transaksi akuisisi FTX oleh Binance.

Dalam pengajuan kebangkrutannya, FTX Trading mengeklaim memiliki aset US$10 miliar hingga US$50 miliar, kewajiban US$10 miliar sampai US$50 miliar, dan lebih dari 100.000 kreditur.

Pada sisi lain, berdasarkan dokumen yang dibagikan Bankman-Fried kepada investor, FTX memiliki kewajiban US$13,86 miliar dan aset US$14,6 miliar. Namun, hanya $900 juta dari aset tersebut yang likuid, yang ditengarai menjadi penyebab krisis keuangan perusahaan sehingga berakhir pada kerugian besar.

Menurut Oscar, kejatuhan salah satu bursa aset kripto terbesar di dunia itu ikut mempengaruhi ekosistem kripto secara global.

Audit platform

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Wit Olszewski

Berkaca pada isu FTX, Indodax menawarkan audit total atas platform pertukaran aset kripto yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

"Audit dilakukan oleh auditor yang paham cara blockchain berjalan, dan bukan sekedar pencatatan rupiah. Kita perlu melakukan penyamaan inventory kripto dan rupiah yang ada di orderbook dan saldo nasabah. Bukan hanya sekedar proof of reserve yang tidak berarti banyak, namun juga proof of liability, yaitu jumlah total deposit member yang tercatat di dalam exchange,” kata Oscar.

Dengan audit secara keseluruhan, saldo anggota dari tiap exchange dapat dicocokkan dengan proof of reserve dari exchange tersebut, baik dari nominal rupiah maupun jumlah aset.

"Saya berharap Bappebti dapat segera memberikan aturan baru yang meminta exchange menunjukkan hasil audit ini dan dilakukan reguler tiap hari kalau perlu. Dengan adanya laporan terbuka ini, harapannya semua orderbook, saldo member, dan inventory akan sesuai dan semuanya ada di Indonesia,” ujarnya.

Dia lantas mengeklaim di Indodax, baik itu orderbook, saldo nasabah, maupun inventory, semuanya ada di Indonesia. Dengan begitu, keamanan anggota disebut jelas terlindungi.

"Saya harap dengan saran yang saya sampaikan dapat diterima dan dapat memberikan keamanan, kepercayaan, dan kenyamanan pada investor kripto terutama setelah apa yang terjadi beberapa waktu lalu yang mempengaruhi market kripto dunia," ujar Oscar.

Keamanan platform

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Chinnapong

Related Topics