TECH

Duit Rp1,48 Triliun di Platform Pertukaran Ini Raib Digasak Maling

Harmony menawarkan upeti US$1 juta bagi peretas.

Duit Rp1,48 Triliun di Platform Pertukaran Ini Raib Digasak MalingBitcoin emas (cryptocurrency) dengan borgol di keyboard komputer. Shutterstock/Chat Karen Studio
28 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Harmony belum lama ini dikabarkan telah menjadi korban peretasan dengan kerugian US$100 juta atau lebih dari Rp1,48 triliun. Perusahaan aset kripto Amerika Serikat ini telah melakukan sejumlah upaya untuk menangani kasus pencurian tersebut.

Dikutip dari Reuters, Harmony mengembangkan jaringan blockchain keuangan terdesentralisasi (decentralized finance/DeFI), platform peer-to-peer yang menawarkan pinjaman tanpa perantara seperti bank.

Perusahaan yang berbasis di California itu mengatakan pencurian terjadi pada jembatan Horizon miliknya, yang merupakan alat untuk melakukan transfer kripto antara berbagai blokchain.

Jembatan blockchain—juga dikenal sebagai jembatan lintas rantai—memfasilitasi komunikasi antara berbagai blockchain serta memungkinkan pengguna untuk mengirim aset dari satu rantai ke rantai lainnya. Pengguna dengan memanfaatkan jembatan tersebut, misalnya, dapat memindahkan aset digital antara Ethereum, Binance Smartchain, dan blockchain Harmony.

Dalam pernyataan resmi, Jumat (24/6), Harmony menyebut segera setelah serangan dimaksud, sejumlah mitra keamanan siber, partner pertukaran, dan Biro Investigasi Federal (FBI) telah diberitahu dan diminta untuk membantu penyelidikan, mengidentifikasi pelaku, dan mengambil aset curian.

Di sisi lain, aktivitas operasional jembatan Horizon juga telah disetop oleh Harmony untuk mencegah transaksi lebih lanjut.

Investigasi yang sedang berlangsung ini menghadirkan tantangan tentang informasi apa yang boleh dibagikan kepada publik. “Tetapi, kami akan terus memberikan pembaruan dengan informasi terbaru segera setelah kami dapat membagikannya,” ujarnya.

Pelbagai langkah

Hacker.
Hacker. (ShutterStock/takasu)

Harmony belum mengungkapkan secara pasti bagaimana dana tersebut digasak oleh peretas. Namun, menurut Elliptic, pelacak data blockchain, berbagai aset kripto telah dicuri, termasuk Ethereum, Binance, Tether, dan USD Coin. Maling itu kemudian mengalihkan beberapa aset digital curiannya ke Ether dengan menggunakan DeFi.

"Kami saat ini sedang mempersempit potensi vektor serangan sambil bekerja untuk mengidentifikasi pelakunya," kata juru bicara Harmony. Menurutnya, perusahaan telah mencoba menghubungi peretas melalui transaksi ke alamat dompet kripto mereka.

Dikutip dari cointelegraph, tim Harmony kini menawarkan upeti US$1 juta atau lebih dari Rp14,8 miliar bagi peretas yang menembus platformnya. Namun, hadiah tersebut dianggap tidak cukup karena hanya 1 persen dari total dana yang digasak.

“Harmony akan mengadvokasi tanpa tuntutan dana ketika dana dikembalikan,” begitu pernyataan Harmony, Minggu (26/6).

Harmony menambah daftar peretasan yang terjadi pada platform aset kripto, demikian laman Decrypt. Sebut saja jembatan milik Qubit Finance yang diretas dengan kerugian mencapai US$80 juta atau lebih dari Rp1,1 triliun pada Januari.

Selang sebulan, hacker dikabarkan menggasak US$320 juta atau sekitar Rp4,7 triliun dari jembatan Wormhole. Itu belum termasuk kasus peretasan senilai US$622 juta atau lebih dari Rp9,2 triliun yang terjadi pada jembatan Ronin milik Axie Infinity.

Related Topics