TECH

Elon Musk Dkk Bikin Surat Terbuka, Minta Pengembangan AI Disetop Dulu

AI dinilai akan membahayakan pekerjaan manusia.

Elon Musk Dkk Bikin Surat Terbuka, Minta Pengembangan AI Disetop DuluElon Musk (REUTERS/Mike Blake)
30 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – ChatGPT, platform chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) besutan OpenAI, terus mendapat sorotan. Kali ini, Elon Musk dan sejumlah pemimpin perusahaan teknologi terkemuka, membuat surat terbuka yang meminta eksperimen AI dihentikan dulu.

Menurut Fortune.com, Kamis (30/3), Elon Musk dan Steve Wozniak adalah di antara ahli teknologi yang telah menandatangani surat terbuka yang mendesak adanya moratorium pengembangan sistem AI yang telah ada selama enam bulan.

Melalui surat tersebut, mereka meminta perusahaan teknologi untuk segera menghentikan percobaan untuk menghasikan AI yang lebih cerdas dari GPT.

Surat itu dirilis dalam naungan Future of Life Institute, organisasi yang didirikan oleh fisikawan MIT, Max Tegmark, dan salah satu pendiri Skype, Jaan Tallinn.

OpenAI, Microsoft, atau bahkan Google belum mengomentari surat terbuka tersebut

OpenAI merilis model GPT 4 pada platform ChatGPT, Rabu (15/3), “Mesin” AI teranyar itu dikatakan memiliki peningkatan fitur yang lebih baik ketimbang generasi GPT 3,5, serta memiliki kinerja yang mengesankan.

“Perbedaannya muncul ketika kerumitan tugas mencapai ambang batas yang memadai. GPT-4 lebih andal, kreatif, dan mampu menangani lebih banyak instruksi daripada GPT-3.5,” begitu keterangan dalam blog OpenAI. 

Bahaya AI

Tangan pengusaha menggunakan smartphone untuk mencari informasi dan mengobrol dengan AI atau kecerdasan buatan, Database dengan sistem cerdas, teknologi masa depan, kemajuan teknis, ChatGPT. Shutterstock/Noos Studio.
Tangan pengusaha menggunakan smartphone untuk mencari informasi dan mengobrol dengan AI atau kecerdasan buatan, Database dengan sistem cerdas, teknologi masa depan, kemajuan teknis, ChatGPT. Shutterstock/Noos Studio.

Open AI saat ini dapat dikatakan sebagai perusahan yang paling maju dalam mengembangkan large language model (LLM) berbasis AI. Teknologi perusahan tersebut telah mendukung platform ChatGPT. Microsoft pun telah menyematkan ChatGPT pada layanan pencarian miliknya, Bing.

Sementara, itu Google mengembangkan teknologi serupa melalui Google Bard.

Model chatbot tersebut memiliki sejumlah keahlian layaknya manusia, seperti menyusun dokumen hukum atau menganalisis data. Tidak mengherankan jika banyak pihak khawatir teknologi itu akan mengancam pekerjaan manusia. Bahkan muncul ketakutan bahwa AI akan melampaui kecerdasan manusia.

Surat terbuka dari Elon Musk dkk pun menyatakan model GPT-4 akan menjadi pesaing langsung dari kerja-kerja manusia, dan dapat melakukan otomatisasi pekerjaan manusia secara massal. Di sisi lain, teknologi itu juga dapat disalahgunakan untuk memproduksi informasi salah dalam skala besar.

“Penelitian dan pengembangan AI harus difokuskan kembali untuk membuat sistem yang kuat dan canggih saat ini menjadi lebih akurat, aman, dapat ditafsirkan, transparan, kuat, selaras, dapat dipercaya, dan setia, ” demikian isi surat terbuka tersebut.  

Elon Musk dkk juga meminta pemerintah Amerika Serikat menyetujui penghentian pengembangan AI, serta membentuk institusi khusus untuk menangani dampak ekonomi-politik langsung dari kecerdasan buatan.

Andrew Ng, seorang ilmuwan komputer, serta pendiri dan CEO Landing AI, mengatakan seruan moratorium enam bulan itu adalah ide buruk. Pemanfaatan AI telah terbukti dalam berbagai sektor, seperti pendidikan dan kesehatan.

Related Topics