TECH

Empat Dampak Krisis Bank Silicon Valley Ke Startup AS, Ini Daftarnya

Meluas terutama ke perusahaan teknologi & kripto.

Empat Dampak Krisis Bank Silicon Valley Ke Startup AS, Ini Daftarnyailustrasi bendera Amerika Serikat (pexels.com/Markus Winkler)
13 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Industri perusahaan rintisan teknologi Amerika Serikat tengah dilanda persoalan genting. Silicon Valley Bank (SVB), salah satu bank terbesar di Amerika Serikat yang biasa menangani startup, tengah diguncang masalah likuiditas, Jumat (10/3).

Bahkan, Federal Deposite Insurance Corporation (FIDC) baru-baru ini telah membekukan aset bank tersebut. 

Dalam keterangannya, FIDC menyatakan para nasabah SVB akan memiliki akses ke simpanan “yang diasuransikan” pada Senin (13/3). Masalahnya, jumlah tabungan yang dijaminkan oleh regulator hanya US$250.000. Sementara, dana nasabah perusahaan rintisan SVB kemungkinan melebihi nominal tersebut.

Akibatnya, banyak startup diproyeksi bakal kesulitan mengakses simpanannya dalam beberapa minggu mendatang. 

Berikut adalah beberapa masalah utama yang timbul dari kemelut bank Silicon Valley, seperti dilansir dari Fortune.com, Minggu (12/3).

1. Pembayaran gaji karyawan tertunda

pekerjaan dengan gaji tertinggi
ilustrasi pekerjaan dengan gaji tertinggi (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Startup yang memanfaatkan layanan SVB saat ini tidak dapat memiliki akses terhadap dana simpanan mereka. Hal tersebut akan menyulitkannya mengelola pengeluaran bisnis sehari-hari, termasuk untuk menggaji karyawan. Meski demikian, belum jelas berapa banyak startup yang mengalami nasib apes ini.

Sementara, CEO Y Combinator ,Gary Tan, mengatakan “30 persen perusahaan rintisan yang termasuk dalam portofolionya tidak dapat melakukan penggajian dalam 30 hari ke depan."

Bahkan startup yang bukan nasabah bank itu dapat mengalami masalah penggajian pula. Pasalnya, tidak  sedikit perusahaan rintisan yang menggunakan jasa dari perusahaan Rippling untuk menangani pembayaran gaji karyawan.

CEO Rippling, Parker Conrad, baru-baru ini mengatakan gaji untuk karyawan dari perusahaan pelanggannya "macet" di SVB. Conrad mengatakan perusahaannya telah memanfaatkan saluran lain, termasuk JPMorgan Chase,

2. Tidak bisa mengakses kas dan persediaan

uang di rekening giro
ilustrasi uang di rekening giro (freepik.com/jcomp)

Related Topics