TECH

Gobi Partners Bikin Ratu Nusa Fund, Pendanaan Khusus Startup Perempuan

Potensi startup di daerah diyakini masih terbuka lebar.

Gobi Partners Bikin Ratu Nusa Fund, Pendanaan Khusus Startup PerempuanKerja sama Gobi Partners dan Ozora Yatrapaktaja meluncurkan Ratu Nusa Fund. Dok/Istimewa.
25 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Gobi Partners, perusahaan modal ventura, mengumumkan kerja sama dengan Ozora Yatrapaktaja untuk merilis Ratu Nusa Fund, sebuah program pendanaan yang bakal berfokus pada perusahaan rintisan (startup) perempuan. Mereka menyiapkan dana kelolaan US$10 juta atau setara dengan Rp143 miliar.

Menurut Founding Partner Gobi Partners, Thomas Tsao, stereotip gender yang melekat di masyarakat kerap mengakibatkan pengusaha perempuan tak beroleh akses pendanaan. Situasi tersebut dinilai menghambat potensi pengusaha perempuan.

Kehadiran Ratu Nusa Fund merupakan bentuk komitmen Gobi Partners dan Ozora Yatrapaktaja untuk mendukung pertumbuhan negara berkembang dan "mendorong adanya kesetaraan gender,” kata Thomas dalam keterangan kepada media, dikutip Senin (25/4). 

Gobi Partners merupakan perusahaan modal ventura dengan total aset kelolaan Rp21 triliun. Saat ini perseroan yang berkantor pusat di Tiongkok tersebut mengelola 15 pendanaan dan telah berinvestasi pada 310 startup. Dari jumlah itu, 60 perusahaan rintisan berasal dari Asia Tenggara serta terdapat 9 unicorn.

Perusahaan ini telah menyuntikkan pendanaan kepada 43 perusahaan rintisan yang dipimpin oleh perempuan, yaitu mencapai US$110 juta atau lebih dari Rp1,5 triliun. Angka tersebut setara 35 persen dari total portofolio startup Gobi Partner saat ini.

Potensi startup perempuan

Ilustrasi Startup/ Shutterstock wowomnom

Indonesia adalah wilayah terbaik untuk meluncurkan Ratu Nusa, menurut Thomas. Dia mengutip data yang memperlihatkan lebih dari 30 juta pengusaha wanita yang aktif, serta siap untuk didukung demi mengembangkan ekosistem perusahaan rintisan. 

Thomas mengatakan Ratu Nusa bakal membidik startup berkualitas, dengan kriteria memiliki founder wanita, atau perusahaan rintisan yang berdampak positif bagi kehidupan perempuan di Indonesia.

"Kami juga sangat bangga bisa bermitra dengan Ozora Yatrapaktaja, yang dikelola oleh tim yang memiliki pengalaman bisnis sektor riil selama lebih dari 15 tahun,” ujarnya.

Founding Partner Ozora Yatrapaktaja sekaligus pengusaha sektor properti dan aviasi asal Surabaya, Margaret Srijaya, menganggap saat ini ekosistem dan eksposur startup masih terkonsentrasi di DKI Jakarta. Padahal, jumlah founder dan startup potensial di luar ibu kota tak sedikit.

Margaret melihat positif peluang pengembangan perusahaan rintisan di kota tier 2 dan 3, terutama di wilayah Jawa Timur.

"Kami percaya dengan adanya Ratu Nusa yang telah diresmikan. Akan banyak sekali kesempatan dan kolaborasi yang dapat dilakukan, baik dengan pemerintah provinsi dan kota terkait, agar teman-teman di Surabaya dan sekitarnya bisa mengambil peluang pada ekosistem startup serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia," katanya.

Sejak 2018, Margaret telah menginisiasi platform digital @womenpreneurs.idn, sebuah komunitas yang bertujuan untuk mengembangkan potensi perempuan secara maksimal melalui pelbagai edukasi dan pembelajaran. Ikhtiar ini berdasar atas kepeduliannya terhadap perempuan di Indonesia.

Related Topics