TECH

Google Tanam Dana US$400 Juta ke Startup AI Pesaing ChatGPT

Antrophic akan memanfaatkan layanan Google Cloud.

Google Tanam Dana US$400 Juta ke Startup AI Pesaing ChatGPTIlustrasi artificial intelligence. (Pixabay/KELLEPICS)
06 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Google turut dalam perlombaan mengembangkan kecerdasan buatan (AI) dengan menyuntikkan dana segar US$400 juta ke Anthropic.

Antrophic merupakan perusahaan rintisan AI sekaligus pesaing dari pengembang ChatGPT OpenAI, aplikasi perangkat lunak chatbot yang mampu meniru percakapan manusia berdasarkan permintaan pengguna.

Antrophic, memiliki aplikasi chatbot berbasis AI serupa dengan brand Claude.

Dalam kesepakatan investasi tersebut, Google akan mengambil 10 persen saham Antrophic, menurut Financial Times. Sementara itu Antrophic akan mendapatkan keuntungan berupa dorongan finansial dan sumber daya komputasi awan dari Google.

Suntikan dana dari Google akan mendongkrak valuasi Antrophic pada US$10 miliar, demikian laporan The New York Times.

Google dan Antrophic menolak mengomentari kesepakatan investasi tersebut. Namun, mereka secara terpisah mengumumkan bahwa melalui kemitraan ini Antrophic akan menggunakan layanan komputasi awan milik Google.

“AI telah berevolusi dari penelitian akademik menjadi salah satu pendorong terbesar perubahan teknologi, menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan, dan peningkatan layanan di semua industri,” kata Thomas Kurian, CEO Google Cloud, dalam pernyataan yang dilansir Business Times, Sabtu 4/2).  

Dalam pandangannya, Google Cloud menyediakan infrastruktur terbuka untuk perusahaan rintisan AI generasi berikutnya, dan kemitraan dengan Anthropic adalah contoh bagus tentang bagaimana Google membantu pengguna dan bisnis memanfaatkan AI secara bertanggung jawab.

Persaingan AI

Tangan pengusaha menggunakan smartphone untuk mencari informasi dan mengobrol dengan AI atau kecerdasan buatan, Database dengan sistem cerdas, teknologi masa depan, kemajuan teknis, ChatGPT. Shutterstock/Noos Studio.
Tangan pengusaha menggunakan smartphone untuk mencari informasi dan mengobrol dengan AI atau kecerdasan buatan, Database dengan sistem cerdas, teknologi masa depan, kemajuan teknis, ChatGPT. Shutterstock/Noos Studio.

CEO Antrophic, Dario Amodei, menyatakan kerja sama dengan Google Cloud dijalin demi mendukung fase berikutnya, yakni penerapan sistem AI dan perluasan pemakaiannya ke lebih banyak orang.

“Kami sangat ingin menggunakan infrastruktur Google Cloud untuk membangun sistem AI,” katanya, seperti dikutip dari Fortune.com. “Kemitraan ini memberi kami kinerja dan skala infrastruktur cloud yang kami butuhkan.”

Rencananya, Antropic akan merilis chatbot miliknya secara terbatas pada Januari. 

Google mengikuti langkah Microsoft yang baru saja menggelontorkan dana US$10 miliar kepada OpenAI. Putaran pendanaan tersebut menyusul investasi Microsoft ke OpenAI pada 2021 sebesar US$2 miliar, dan pada 2019 yang mencapai US$1 miliar.

Kabarnya, Microsoft berencana menggabungkan teknologi OpenAI ke berbagai produk perusahaan, termasuk Bing, layanan mesin pencarian miliknya. Dengan begitu, perusahaan pembuat Windows itu kemungkinan bakal menganggu dominasi Google pada lanskap platform pencarian.

Popularitas ChatGPT belakangan meledak. Aplikasi itu baru meluncur di internet pada November tahun lalu, tapi tak butuh waktu lama untuk menggaet 100 juta pengguna bulanan aktif. Pertumbuhannya bahkan dianggap mengalahkan platform media sosial lain. 

Sebuah laporan dari UBS—yang mengutip data dari Similarweb—menyebutkan ChatGPT berhasil mencapai jumlah pengguna aktif sebesar itu pada Januari, hanya dua bulan setelah dirilis. Dengan begitu, ChatGPT menjadi aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah.

Saat ini, rata-rata sekitar 13 juta pengunjung unik telah menggunakan ChatGPT pada Januari, dan dianggap lebih dari dua kali lipat dari jumlah pengunjung pada Desember.

Related Topics