TECH

Indodax Sebut Kripto Shiba Inu Prospektif, Ini Alasannya

Investor tetap perlu melakukan riset soal aset kripto.

Indodax Sebut Kripto Shiba Inu Prospektif, Ini AlasannyaShutterstock/Wit Olszewski
09 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Shiba Inu merupakan salah satu aset kripto yang sempat mendapat sorotan dari para pelaku pasar aset kripto. Meski baru dirilis pada 2020, token yang berjalan di atas jaringan Ethereum itu sempat mengalami kenaikan hingga mencapai level tertingginya pada 2021.

Menurut data dari Coinmarketcap, nilai aset kripto yang tergolong sebagai memecoin tersebut pada Oktober 2021 mencapai rekor Rp1,127. Namun, sejak saat itu, nilai aset berkode SHIB itu cenderung terus turun. Saat artikel ini ditulis, Kamis (9/3), harga Shiba Inu Rp0,171.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan Shiba Inu kemungkinan akan berkembang pada masa mendatang. Dia mengatakan aset kripto itu tidak lama lagi akan merilis jaringan baru yang dinamai Shibarium.  

Shibarium merupakan jaringan layer 2 yang akan dibangun para pengembang Shiba Inu, kata Oscar. Dengan pembaruan tersebut, nantinya Shiba Inu akan berpindah dari jaringan Ethereum ke jaringan Shibarium.

"Rencana pembentukan jaringan ini sebenarnya sudah tercatat pada whitepaper dari Shiba Inu sendiri. Shibarium merupakan salah satu upgrade yang dihadirkan oleh developer ekosistem Shiba Inu,” kata Oscar dalam keterangan pers, Rabu (9/3).

Shiba Inu disinyalir takkan meraih kinerja optimal jika tetap berjalan pada jaringan Ethereum. Pasalnya, telah banyak aset kripto yang mengandalkan Ethereum. Pada saat sama, gas fee jaringan tersebut mahal.

Manfaat pembaruan

Anjing Elon Musk. (Twitter.com/Elon Musk)

Melalui pembentukan jaringan baru Shibarium, kata Oscar, token Shiba Inu akan memiliki blockchain sendiri sehingga dapat mendukung transaksi yang jauh lebih cepat dan gas fee lebih rendah. Dengan begitu, adopsi terhadap Shiba Inu akan menjadi lebih luas, termasuk untuk mendukung transaksi aset yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) dan metaverse.

"Ini juga akan berdampak pada peningkatan nilai token SHIB karena jumlah transaksi pun akan naik. Shiba Inu memiliki peluang tidak hanya akan menjadi memecoin lagi, namun akan menjadi suatu utility token dan tentu efeknya akan luar biasa bagi perdagangan kripto," katanya, seraya menambahkan bahwa berbagai sentimen barusan berpotensi meningkatkan harga SHIB.

Shiba inu juga kerap digadang-kadang sebagai pembunuh token Dogecoin, atau Doge Killer, oleh para penggemarnya. Elon Musk, CEO Twitter dan Tesla, misalnya, menjadi salah satu yang turut mempopulerkan Shiba Ini di kalangan investor aset kripto.

Tetapi, Oscar meminta investor untuk tetap melakukan riset lebih dulu sebelum mengambil keputusan jual atau beli, termasuk ihwal Shiba Inu. Investor, lanjutnya, juga mesti mempertimbangkan waktu yang tepat untuk keputusan investasinya.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kapitalisasi pasar Shiba Inu saat ini mencapai Rp100,78 triliun. Kripto berkode SHIB itu masuk ke dalam peringkat ke-13 kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar.

Related Topics