TECH

Kasus Peretasan Platform Aset Kripto Sepanjang 2022, Ini Daftarnya

Platform jembatan blockhain sering jadi target peretasan.

Kasus Peretasan Platform Aset Kripto Sepanjang 2022, Ini DaftarnyaBitcoin emas (cryptocurrency) dengan borgol di keyboard komputer. Shutterstock/Chat Karen Studio
30 December 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Seperti halnya sektor bisnis lain, industri aset kripto memiliki risiko diretas penjahat. Sepanjang tahun ini, terdapat banyak kasus peretasan pada platform aset kripto sehingga menarik perhatian para pelaku pasar.

Dikutip dari cointelegraph, Jumat (30/12), 2022 bisa jadi merupakan tahun yang penuh gejolak bagi industri aset kripto. Buktinya, kinerja pasar aset kripto mengalami penurunan tajam. Sejumlah raksasa aset kripto pun satu per satu berjatuhan terutama karena masalah likuditas.

Seakan belum cukup, sejumlah platform aset kripto mesti menjadi korban peretasan dan eksploitasi. Jutaan dolar dana nasabah pun hilang akibat kejadian tersebut.

Lembaga riset Chainalysis bahkan mengatakan 2022 sebagai “tahun terbesar untuk aktivitas peretasan”.

Sedangkan, data Cointelegraph menunjukkan per Desember tahun ini US$2,1 miliar dana telah dicuri dari aksi peretasan. Berikut daftar kasus peretasan terbesar yang menimpa platform aset digital.

1. Ronin Network (US$612 juta)

Ilustrasi penipuan kripto. Shutterstock/Vitalii Vodolazskyi

Kasus peretasan terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah aset kripto menimpa platform Ronin Network pada Maret. Jumlah kerugiannya diperkirakan mencapai US$612 juta.

Ronin Network merupakan jaringan blockchain yang mendukung Axie Infinity, sebuah gim play-to-earn berbasis NFT.

Menurut manajemen Ronin Network, peretas membobol fitur private keys yang digunakan untuk memvalidasi transaksi pada jaringan. Kunci ini memungkinkan sang peretas untuk memalsukan penarikan. Aktivitas tersebut tidak diketahui sampai pengguna tidak dapat menarik dana dan mengajukan laporan.

Seorang peretas dilaporkan telah mentransfer aset kripto hasil peretasan tersebut, namun perusahaan baru mengetahui ketika seorang pelanggan tidak dapat menarik dananya.

2. FTX (US$477 juta)

Bursa FTX. Shutterstock/Sergei Elagin.
Bursa FTX. Shutterstock/Sergei Elagin.

Related Topics