Lapor Ke Bappebti, Zipmex Sebut Mulai Pulihkan Aset & Penarikan Dana
Zipmex yakin untuk kembali mencari pendanaan dari investor.
07 September 2022
Jakarta, FORTUNE – Zipmex menyampaikan komitmen untuk bertanggung jawab terhadap keberlanjutan platform aset kriptonya. Exchanger yang berbasis di Singapura ini sebelumnya sempat membuat heboh investor karena menyetop penarikan dana.
Menurut Group CEO dan Founder Zipmex, Marcus Lim, dalam keterangan resminya (7/9), perusahaan belum lama ini telah melakukan audiensi dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Dia menyatakan Zipmex berupaya memenuhi tanggung jawabnya secara transparan, serta berkomitmen melindungi seluruh aset dan memberikan layanan terbaik bagi pengguna.
“Kami menegaskan komitmen perusahaan sebagai platform perdagangan aset kripto yang berusaha memulihkan bisnis serta kepercayaan masyarakat melalui langkah-langkah strategis kami,” kata Lim.
Penarikan dana
Zipmex mendepositkan aset digital di sejumlah mitra bisnis ternama, seperti Babel Finance dan Celsius. Itu dilakukan sejak operasi ZipUp+, fitur yang memungkinkan pengguna Zipmex untuk mengumpulkan bonus harian dengan menyimpan aset kriptonya di Z Wallet.
Akan tetapi, Celsius dan Babel Finance pada Juni 2022 menangguhkan penarikan dari platform mereka. Zipmex pun sempat menghentikan sementara transfer antara Z Wallet dan Trade Wallet pada 20 Juli demi mencegah volatilitas jangka pendek.
Zipmex Group lantas mengajukan permintaan moratorium di Pengadilan Singapura sehubungan dengan pengelolaan keuangan grup. Pengajuan ini merupakan ‘aplikasi moratorium utang’ demi perpanjangan jangka waktu penyelesaian masalah untuk strategi yang lebih kuat dan solutif bagi semua pihak.
“Secara hukum, hal ini tidak mempengaruhi pelaksanaan bisnis sehari-hari Zipmex di Indonesia,” ujar Marcus Lim.
Menurutnya, pelanggan Zipmex di Indonesia sudah dapat melakukan penarikan sejumlah aset kripto di trade wallet-nya sejak akhir Juli. Langkah tersebut diikuti dengan ikhtiar pendistribusian aset dari Z Wallet ke Trade Wallet sejak Agustus.
Pendanaan investor
Zipmex pada saat sama melakukan sejumlah pembicaraan soal pendanaan demi memulihkan kembali bisnis dan membangkitkan kepercayaan publik, menurut Marcus Lim.
Hal tersebut termasuk menandatangani nota kesepahaman dengan investor, mengakselerasi proses uji kelayakan (due diligence), dan menambah investasi dari investor-investor lamanya.
“Zipmex kini tengah melakukan penjajakan peluang investasi dari investor-investor dari Indonesia serta investor berskala global untuk mendapatkan komitmen pendanaan bagi para pengguna kami di Indonesia dalam waktu dua bulan ke depan,” kata Marcus Lim.
Menurut data dari Crunchbase, Zipmex telah meraup pendanaan US$62,9 juta atau lebih dari Rp937,4 miliar. Laporan itu menyebutkan platform jual beli aset kripto ini terakhir kali beroleh pendanaan pada Juni 2022 dengan nominal yang tidak disebutkan.
Sejumlah investor yang memberikan pendanaan ke Zipmex ini di antaranya Coinbase, B Capital Group, dan MindWorks Capital.
Zipmex menyatakan diri sebagai salah satu platform jual beli aset digital terkemuka di Asia Pasifik. Didirikan pada 2018, exchanger ini aktif beroperasi di empat negara, yakni Indonesia, Singapura, Thailand, dan Australia.